Sabtu 29 May 2021 17:10 WIB

Mobilitas Meningkat, Wiku Minta Daerah Siaga Penanganan

Tren peningkatan arus balik ini dapat meningkatkan potensi penularan kasus Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada seorang pemudik yang baru tiba di Terminal Bus Kalideres, Jakarta, belum lama ini. Tes cepat antigen secara random/acak kepada pemudik arus balik tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 pasca lebaran.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada seorang pemudik yang baru tiba di Terminal Bus Kalideres, Jakarta, belum lama ini. Tes cepat antigen secara random/acak kepada pemudik arus balik tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 pasca lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta, pemerintah daerah siap siaga meningkatkan penanganan Covid-19 menyusul terjadinya tren kenaikan mobilitas penduduk pada periode Idulfitri. Berdasarkan catatan Satgas, peningkatan pergerakan penduduk menuju Jabodetabek terjadi signifikan pasca Idul Fitri.

Hal ini, kata Wiku, dapat menggambarkan situasi arus balik dari wilayah tujuan mudik ke Jabodetabek. Puncak pergerakan penduduk menuju Jabodetabek ini tercatat paling tinggi pada 17 Mei.

“Untuk itu, saya mohon kepada seluruh pemerintah daerah dan masyarakatnya untuk terus siaga dan terus meningkatkan penanganan Covid-19 karena kesiapsiagaan adalah kunci untuk dapat berhasil menghadapi perubahan situasi yang mungkin terjadi secara cepat dan signifikan,” ujar Wiku saat konferensi pers, kemarin.

Wiku mengingatkan, tren peningkatan arus balik ini dapat meningkatkan potensi penularan kasus Covid-19 di tengah masyarakat. Karena itu, ia meminta pemerintah daerah agar memantau berjalannya operasionalisasi fungsi posko di tingkat desa atau kelurahan di masing-masing wilayahnya.

Posko ini memiliki peran penting untuk memantau karantina mandiri bagi warga yang baru pulang bepergian dan juga memantau kasus positif baru yang ditemukan di wilayahnya sehingga dapat segera ditangani sedini mungkin.

“Tidak jenuh saya ingatkan bagi warga yang baru saja pulang bepergian untuk karantina mandiri 5x24 jam,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement