Sabtu 29 May 2021 16:02 WIB

BOR Meningkat, Wiku: Alarm Keras Bagi Provinsi di Pulau Jawa

Peningkatan yang terjadi di kelima provinsi yakni sebesar 18-23 persen. 

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadinya tren kenaikan keterpakaian jumlah tempat tidur ruang isolasi di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia. Peningkatan angka keterpakaian tempat tidur isolasi Covid-19 ini dikontribusikan oleh lima provinsi di Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan juga DIY.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun mengatakan, kondisi ini menjadi peringatan keras, terutama bagi daerah-daerah di Pulau Jawa. “Ini adalah alarm keras untuk kita semua, terutama untuk provinsi-provinsi yang berada di Pulau Jawa,” ujar Wiku saat konferensi pers, kemarin.

Di tingkat nasional, keterpakaian tempat tidur mengalami peningkatan sebesar 14,2 persen terhitung dari 20 Mei dibandingkan 26 Mei 2021. Pada 20 Mei, jumlah keterpakaian tempat tidur ruang isolasi di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia sebanyak 20.560 tempat tidur. Namun, angka ini meningkat menjadi 23.488 tempat tidur pada 26 Mei.

“Adanya peningkatan ini dikontribusi oleh lima provinsi yang akan saya sebutkan yang mengalami peningkatan 18-23 persen pada rentang waktu yang sama,” kata dia.

Satgas mencatat, peningkatan yang terjadi di kelima provinsi ini, yakni sebesar 18-23 persen selama 5-6 hari terakhir. Di DKI Jakarta tercatat mengalami peningkatan sebesar 23,7 persen dari yang sebelumnya sebesar 3.108 pada 21 Mei menjadi 3.846 tempat tidur isolasi yang terisi pada 26 Mei. Kemudian, di Jawa Barat mengalami peningkatan 20,3 persen dari yang sebelumnya 3.003 pada 20 Mei menjadi 3.615 tempat tidur isolasi yang terisi pada 26 Mei.

Di Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 23,13 persen dari yang sebelumnya sebesar 2.567 pada 20 Mei menjadi 3.161 tempat tidur isolasi yang terisi pada 26 Mei. Banten mengalami kenaikan 21,2 persen dari yang sebelumnya sebesar 816 pada 20 Mei menjadi 959 tempat tidur isolasi terisi pada 26 Mei; dan DIY mengalami kenaikan 18,18 persen dari yang sebelumnya sebesar 495 pada 21 Mei menjadi 585 tempat tidur isolasi terisi pada 26 Mei.

“Meskipun data pada minggu kedua pascalibur Idul Fitri belum sepenuhnya dapat kita lihat, namun baik dari kasus positif, kasus aktif, mobilitas penduduk kembali ke Jabodetabek, ataupun keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi sudah mulai menunjukkan tren kenaikan,” kata Wiku menjelaskan.

Wiku pun kembali meminta seluruh elemen masyarakat agar bergotong royong meningkatkan upaya penanganan Covid-19. Melalui cara ini, diharapkan laju penularan Covid-19 dapat kembali terkendali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement