REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani terkait kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto maju bersama PDIP di Pilpres 2024 mengatakan. Hasto menyatakan, PDIP membuka diri berkoalisi dengan Partai Gerindra mengingat keduanya memiliki kesamaan ideologi.
"Syarat-syarat koalisi harus ada kesamaan ideologi, harus ada kesamaan dalam mekanisme kerja platform perjuangan dari partai terhadap cita-cita yang diperjuangkan bersama, sehingga kami membuka diri pernyataan dari Mas Muzani karena memang melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto dalam diskusi yang digelar Para Syndicate secara Daring, Jumat (28/5).
Selain aspek ideologi, faktor kedekatan kultural, organisasi, basis masa, dan kedekatan aspek strategi untuk memperluas basis masa juga akan menjadi pertimbangan PDIP dalam memilih koalisi. Selain itu, Hasto juga tak ingin mengungkit kembali Perjanjian Batu Tulis antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri pada 2009.
"Tapi kalau prasasti Batu Tulis yang dimaksudkan dalam konteks politik Pak Prabowo-Bu Mega, ya pemilu sudah selesai 2009," ujarnya.
Sebelumnya Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, hubungan partainya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berlangsung baik. Muzani mengungkapkan, adanya peluang jika Prabowo Subianto diusung oleh partai berlambang kepala banteng itu.
"Itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/5).