REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Jalan Tol Serang-Panimbang yang kini masih dalam tahap pembangunan dipastikan membawa berkah bagi Kabupaten Lebak yang tertinggal jauh dengan wilayah utara Provinsi Banten. Kawasan wilayah utara Tangerang Raya lebih dulu pesat sebagai pusat kawasan industri hingga menyerap tenaga kerja dari berbagai provinsi di Tanah Air.
Perkembangan Kabupaten Lebak akan menyusul dengan daerah dengan sebutan Pendekar Cisadane itu, setelah dioperasikan jalan tol Serang-Panimbang. Dimana wilayah barat Provinsi Banten di Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak seluas 3.000 hektare sangat berpotensi menjadikan pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT), seperti di Kabupaten Batang Jawa Tengah.
Pengembangan KIT dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi baru,sehingga mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selama ini Kabupaten Lebak masih tinggi angka garis kemiskinan dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Banten. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2020 tercatat 107.930 jiwa dari 1,3 jiwa penduduk di wilayah tersebut menyandang kemiskinan.
Kehadiran pembangunan jalan tol Serang-Panimbang tentu berdampak positif karena bisa menyerap lapangan pekerjaan juga peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat setelah dijadikan pengembangan KIT itu.
"Kami yakin jalan tol itu membawa berkah bagi warga dan dipastikan tingkat pendapatan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Pengoperasian jalan tol tersebut dapat menghubungkan antara Jakarta dan Lebak dengan tiga segmen. Realisasi pembangunan jalan tol segmen pertama pada bulan Juli 2021 itu akan diresmikan dan segmen dua dan tiga paralel.
Pembangunan jalan tol segmen dua dan tiga secara paralel yang satu dibangun oleh pengelola jalan tol, sedangkan yang satu lainnya dibangun pemerintah dengan anggaran pinjaman dari Cina.
Kemungkinan besar pembangunan jalan tol segmen dua dan tiga secara paralel itu rampung pada 2023.Selama ini, kata dia, pembangunan jalan tol berjalan lancar dan masyarakat mendukung kehadiran jalan tol tersebut.
Keberadaan jalan tol itu bertujuan untuk membangun kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru khususnya di Kabupaten Lebak. "Kami optimistis pengembangan KIT seluas 3.000 hektare dan sangat cocok untuk dijadikan kawasan industri," katanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Yosep Muhammad Holis mengatakan pemerintah daerah telah menyediakan lahan seluas 10 ribu hektare untuk dijadikan kawasan industri. Namun, kata dia, dari 10 ribu hektare di antaraya seluas 3.000 hektare dijadikan pengembangan KIT di Kecamatan Cileles.
Mereka para investor itu, menurut dia, kini banyak bergerak di sektor peternakan, transportasi dan sentra industri kecil. Pada triwulan pertama (Januari-Maret 2021) nilai investasi terealisasi mencapai Rp 530 miliar dan didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Kami yakin kehadiran KIT semakin baik investasi di Kabupaten Lebak dan mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal," katanya.