Rabu 26 May 2021 15:55 WIB

Peneliti: Gerhana Bulan Total Bisa Diamati 2,5 Tahun Sekali

Pada 2021 ini akan terjadi dua kali gerhana bulan.

Observatorium Peneropongan Bintang Bosscha
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Observatorium Peneropongan Bintang Bosscha

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peneliti di Observatorium Bosscha mengatakan bahwa gerhana bulan total bisa diamati dalam interval waktu 2,5 tahun sekali. Selama 2021, akan terjadi gerhana bulan total pada 26 Mei dan gerhana bulan sebagian pada 19 November mendatang.

"GBT (gerhana bulan total) dapat diamati dalam interval waktu 2,5 tahun sekali. Gerhana bulan total terakhir yang terjadi di Indonesia adalah pada 2018," kata peneliti di Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty, sebagaimana dikutip dalam siaran pers Biro Humas Institut Teknologi Bandung pada Rabu (26/5).

Baca Juga

Yatny menjelaskan pula bahwa selama 2021 gerhana bulan akan terjadi dua kali, yakni gerhana bulan total pada 26 Mei dan gerhana bulan sebagian pada 19 November. 

Pada saat terjadi gerhana, warna bulan akan menggelap. Menurut astronom di Observatorium Bosscha, Agus Triono, tingkat kegelapan warna bulan purnama pada saat pengamatan ditentukan oleh kondisi atmosfer.

"Jadi, (bulan) purnama yang biasanya putih akan berubah menjadi gelap. Nah, gelapnya itu nanti bergantung pada kondisi atmosfer," kata Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement