REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Korem 061/SK, Brigjen TNI Achmad Fauzi, meminta prajuritnya yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) di Papua untuk menghindari segala bentuk pelanggaran. Achmad ingin prajuritnya di sana selalu menjalin hubungan baik dengan tokoh-tokoh setempat.
"Laksanakan tugas yang dipercayakan ini dengan sebaik-baiknya, jaga kehormatan diri, satuan, nama baik Yonif 315/Grd dan khususnya TNI AD. Hindari hal-hal yang mengarah kepada kesalahan prosedur, pelanggaran hukum, dan lain sebagainya yang dapat menjatuhkan citra TNI dan khususnya Yonif 315/Grd," ujar Achmad dalam siaran pers, Senin (24/5).
Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan pada upacara tradisi pelepasan pemberangkatan prajurit yang tergabung dalam Satgas Pamtas Papua Yonif 315/Grd di bawah pimpinan Letkol Inf Suryanto. Upacara dilaksanakan di Mako Yonif 315/Grd, Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor, Ahad (23/5).
Pada kesempatan itu, Achamd mengucapkan selamat atas terpilihnya prajurit Yonif 315/Grd sebagai Satgas Pamrahwan di wilayah Papua. Mereka akan bertugas di daerah Papua pada periode 2021 ini. Menurut dia, penugasan yang dipercayakan kepada Yonif 315/Grd adalah suatu perintah yang sangat membanggakan bagi semua personel TNI.
Achmad menekankan agar prajurit Satgas Pamrahwan melaksanakan tugas dengan tetap memegang teguh Sapta Marga Sumpah Prajurit dan delapan Wajib TNI. Selain itu, dia juga meminta prajuritnya untuk melaksanakan sikap teritorial dengan sopan santun dan profesional.
“TNI selalu dituntut kesiapannya untuk mengamankan wilayah NKRI. Untuk itu, saya berharap agar Satgas Yonif 315/Grd juga dapat menjaga keamanan Papua dengan pendekatan kesejahteraan, kemudian cari, dekati dan layani untuk masyarakat Papua yang membutuhkan bantuan," kata dia.
Achmad berharap kepada seluruh prajurit Satgas Pamrahwan Papua Yonif 315/Grd periode 2021 untuk tetap utamakan kewaspadaan dan keselamatan. Prajuritnya ia minta untuk selalu melakukan pengamanan personel dan materil, baik selama pergeseran pasukan maupun selama bertugas di daerah operasi.
"Berangkat dengan 400 personel, pulang pun harus lengkap 400 personel,” ujar dia.