Senin 24 May 2021 11:09 WIB

Pedagang Seragam Sekolah Berharap PTM Segera Terealisasi

Selama satu tahun ini, pedagang tidak lagi menjual seragam-seragam sekolah.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pedagang seragam sekolah melayani pembeli
Foto: ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA
Pedagang seragam sekolah melayani pembeli

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Rencana dibukanya kembali pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli mendatang, mengembuskan angin segar bagi para pedagang seragam sekolah di Pasar Cibarusah. Pasalnya, sejak setahun pandemi menghentikan kegiatan belajar mengajar dan menggantikannya dengan metode daring dan luring.

Omzet penjualan seragam sekolah otomatis mengalami penurunan yang sangat drastis,maka rencana dimulainya belajar tatap muka diharapkan akan kembali menggeliatkan ekonomi bagi para pedagang seragam sekolah.

Uwes Kurniawan (37), salah satu pedagang seragam sekolah di Pasar Cibarusah menyambut positif rencana pembelajaran tatap muka yang akan segera bergulir.

"Alhamdulillah, satu tahun ini kan kita sama sekali tidak bisa menjual seragam-seragam sekolah akibat pandemi yang mengharuskan proses belajar melalui online. Tentu hal ini membawa angin segar bagi para pedagang seragam sekolah khususnya," kata Uwes, Senin (24/5).

Uwes juga berharap agar rencana pembelajaran tatap muka dapat terealisasikan sehingga perputaran ekonomi dapat dirasakan juga oleh para pedagang seragam sekolah dan kelengkapan sekolah lainnya.

"Mudah-mudahan dapat terealisasikan dengan baik, sebab harapan kami, semua kegiatan dapat berjalan normal kembali. Sehingga perputaran ekonomi lebih merata seperti sebelum pandemi," tambahnya.

Sementara itu, update harga terbaru seragam sekolah di Pasar Cibarusah di antaranya, seragam Sekolah Dasar Rp 130 ribu (1 setel), seragam Sekolah Menengah Pertama (SMP) Rp 150 ribu per setel dan seragam Sekolah Menengah Atas (SMA) Rp 160 ribu-Rp 170 ribu per setel.

Raden Ilyas Ruhiyat, tenaga pengajar (Guru Olahraga) di SDN Cibarusah Kota 03 juga menyambut dengan baik rencana pemerintah dalam merealisasikan Pembelajaran Tatap Muka pada Juli mendatang.

"Tentunya ini harapan dari semua kalangan, baik kepala sekolah, para guru, murid, dan juga orang tua siswa agar proses belajar mengajar secara daring maupun luring ini tidak berlarut-larut. Prokes tetap akan menjadi syarat utama kita dalam menghadapi pembelajaran tatap muka," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement