Jumat 21 May 2021 05:06 WIB

Amien Rais Kritisi Gerakan Mahasiswa Mulai Kendur

Menurut Amien Rais pemuda masa kini kurang peduli kondisi bangsa.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Amien Rais
Foto: Tangkapan layar Youtube Amien Rais Official
Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, mengkritisi gerakan mahasiswa saat ini yang dinilai mulai kendur. Menurutnya situasi itu berbeda dengan situasi pada era reformasi 1998 lalu.

"Dulu yang mengubah Indonesia ini adalah kaum milenial pada zaman itu, sekarang ini sepertinya lho sepertinya itu agak kendur mahasiswa di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta," kata Amien dalam diskusi bertajuk 'Merawat Reformasi' refleksi 23 tahun reformasi secara virtual, Kamis (20/5).

Baca Juga

Dirinya juga mengkritisi sikap kurang peduli pemuda kekinian terhadap kondisi bangsa. Padahal para pemuda merupakan calon pemimpin Indonesia di masa yang akan datang.

Sebelumnya dirinya bicara soal people power yang terjadi di China, Filipina dan Indonesia pada sekitar tahun 1980-1990. Amien mengatakan gerakan rakyat tersebut muncul sebagai respon masyarakat saat itu yang menuntut adanya perubahan.

Amien juga mengkritisi kondisi Indonesia saat ini. Menurutnya situasi di Indonesia sekarang lebih gawat ketimbang era Presiden Soeharto.

"Sekarang ini menurut saya ini lebih gawat lagi, korupsinya luar biasa malah KPK dipreteli kemampuannya, kemudian kolusinya juga penguasa pengusaha sudah sangat kuat bahkan sekarang pengusahanya itu mendikte penguasa, bisnis mendikte politik, nepotisme juga tidak ketulungan," ucapnya.

Amien menambahkan, selain KKN yang lebih parah lagi adalah kedaulatan politik dan ekonomi tinggal di atas kertas.  Menurutnya kekuasaan politik saat ini telah digenggam oleh kekuatan bisnis

"Politik itu menurut apa kemauan para businessman itu para oligarki yang sontoloyo itu," tegasnya.

"Jadi ini pesan saya pada Pak Jokowi mohon masih tiga tahun panjenengan tentu berpikir lebih dalam lagi tentu kita melihat Pak Harto 32 tahun akhirnya kemudian lengser kemudian kan kita sebagai manusia kan kasihan, Bung Karno apalagi sembilan tahun berkuasa akhirnya kita tahu seperti itu. Kemudian jangan sampai kemudian Pak Jokowi berakhir kurang elegan lah," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement