Jumat 21 May 2021 04:54 WIB

175 Pemudik Dikirim ke Wisma Atlet untuk Diisolasi

Wisma Atlet mengantipasi lonjakan kasus dari mudik Lebaran.

Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebutkan 175 pemudik yang memiliki hasil tes reaktif telah dikirim ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk diisolasi. Dudung mengatakan pihaknya bersama Polda Metro Jaya berupaya melakukan antisipasi kasus positif dari pemudik dengan melakukan tes antigen, baik di perjalanan maupun di tingkat kelurahan, RT/RW tempat tinggal pemudik.

"Dengan kesadaran mereka, sudah melakukan antigen secara bertahap dan kini sudah terjaring 175 orang di Tower 4 dan Tower 5," kata Dudung saat mengunjungi RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis (20/5).

Baca Juga

Dudung menjelaskan para pemudik diwajibkan membawa surat keterangan pemeriksaan Covid-19 dengan hasil negatif, baik di pintu kedatangan maupun di tempat tinggal mereka.Warga yang melakukan mudik sebelumnya sudah ditempelkan stiker di rumahnya oleh RT setempat. Dengan begitu, sesampainya di Jakarta, mereka diwajibkan untuk melakukan tes antigen.

Berdasarkan data Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, jumlah pasien rawat inap di Wisma Atlet per Kamis (20/5) sebanyak 1.028 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada Senin (17/5) lalu sebanyak 929 orang.

Saat ini, keterisian tempat tidur di Wisma Atlet masih berkisar 17,5 persen dari total kapasitas. Meski begitu, antisipasi menjadi penting untuk dilakukan, mengingat momen libur panjang biasanya diikuti oleh penambahan jumlah pasien, baik di Wisma Atlet maupun rumah sakit seluruh Indonesia.

"Untuk antisipasi, kita siapkan Tower 5 karena sisa 'bed' masih cukup banyak, tetapi kita antisipasi juga Tower 8, 9 dan 10 di Pademangan karena pernah terjadi juga lonjakan di September dan Januari," kata Dudung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement