Rabu 19 May 2021 17:38 WIB

Pasien Covid-19 di Perumahan Bubulak Bertambah Jadi 30

Satgas Covid-19 Kota Bogor masih menunggu hasil swab 13 orang lainnya.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berdasarkan hasil swab test yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terhadap 55 warga Perumahan Griya Melati Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, lima orang kembali dinyatakan positif Covid-19. Sehingga, pada Rabu (19/5), total warga perumahan tersebut yang terpapar kini sejumlah 30 orang.

Meski demikian, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, saat ini Satgas Covid-19 Kota Bogor masih menunggu hasil dari 13 orang lainnya. Lantaran, hasil swab test yang keluar hari ini baru sebanyak 32 orang.

Baca Juga

“Dari 55 (warga) itu, baru keluar (hasilnya) 32. Dari 32 itu dinyatakan lima orang positif Covid-19. Jadi kita masih menunggu hasil dari 13 orang lagi,” kata Bima Arya ketika ditemui di Taman Ekspresi, Kota Bogor, Rabu (19/5).

Setelah dikonfirmasi terpapar Covid-19, kelima warga tersebut langsung dilakukan penanganan. Bima Arya menuturkan, warga yang terpapar tanpa gejala diminta isolasi mandiri. Sedangkan yang bergejala langsung diarahkan ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Lebih lanjut, Bima Arya menilai, terpaparnya 30 warga perumahan tersebut merupakan angka yang sangat besar. Sehingga menjadi atensi khusus dari Satgas Covid-19 Kota Bogor. “Dan jadi peringatan bagi RT/ RW se-Kota Bogor agar tidak lalai mengidentifikasi orang yang baru datang dari luar kota,” ujar Bima Arya yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor.

Meski demikian, hingga saat ini, sumber penularan dari warga perumahan tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar, Bima Arya mengatakan ada dugaan dari luar kota. Dimana terdapat salah seorang warga yang baru pulang dari luar kota sebelum Idul Fitri 1442 Hijriah.

Untuk itu, dia mengimbau seluruh RT/RW di Kota Bogor agar jangan kecolongan apabila ada warga dari luar kota. Saat ini, menurutnya, warga yang bersangkutan harus dipastikan untuk kemudian dilakukan swab antigen dan diisolasi terlebih dulu. 

“Kalaupun hasilnya negatif tetap harus isolasi dulu. Jangan kecolongan. Jadi pastikan RT/RW, warga yang datang untuk diberikan atensi khusus yang baru datang dari luar kota,” ucapnya.

Tak hanya itu, sambung dia, dari kasus ini menunjukkan warga masih harus terus waspada di semua tempat. Baik di tempat ibadah, di tempat publik, kantor, bahkan di rumah sendiri yang bisa menjadi sumber penularan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement