REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengenang Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tentu saja tidak terlepas dari sosok Wimar Witoelar. Nama Wimar tentu tidak asing bagi masyarakat di Tanah Air karena ia pernah mengabdikan diri sebagai Juru Bicara (Jubir) Presiden keempat tepatnya pada 1999 hingga 2001.
Kini, sosoknya telah berpulang. Ia meninggal dunia sekitar pukul 09.00 WIB di rumah sakit Pondok Indah, Jakarta. Pria yang merupakan Pemilik Biro Konsultan IMX itu sebelumnya dikabarkan kritis beberapa hari sebelumnya.
Dokter mendiagnosis Wimar mengalami sepsis atau kondisi medis yang disebabkan oleh peradangan infeksi di dalam tubuh. Wimar Witoelar lahir di Padalarang, Jawa Barat, pada 14 Juli 1945. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai salah seorang tokoh reformasi di Tanah Air.
Ia merupakan anak kelima dari pasangan Raden Achmad Witoelar Kartaadipoetra dan Nyi Raden Toti Soetiamah Tanoekoesoemah. Kakaknya, Rachmat Witoelar merupakan Menteri Negera Lingkungan Hidup pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Dari pernikahannya dengan Suvatchara Witoelar, ia dikarunia dua orang anak yakni Satya Tulaka Witoelar dan Aree Widya Witoelar. Selain sebagai seorang Juru Bicara Presiden, ia juga kerap tampil di layar kaca televisi.
Almarhum juga dikenal sebagai seorang jurnalis di beberapa media massa lokal hingga internasional di antaranya Today, Business Week, News Week, Australian Financial Review hingga komentator untuk televisi Australian Broadcasting Corporation (ABC), Consumer News and Business Channel (CNBC) dan Cable News Network (CNN).
Kepergian sosok Wimar Witoelar mendapat tanggapan dari tokoh dan pejabat di Tanah Air. Ucapan selamat jalan bagi tokoh yang dikenal cukup kritis pada masa era Orde Baru itu ramai di lini masa media sosial.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan duka cita mendalam melalui akun Twitter pribadinya. "Innalillahi wainna ilahi rojiun. Selamat jalan Om WW (Wimar Witoelar)," cicit akun Twitter Menteri yang sempat maju sebagai calon Wakil Presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto tersebut.
Tidak ketinggalan, Kantor Staf Presiden (KSP) juga menyampaikan duka mendalam atas kepergian Wimar Witoelar. Masih melalui akun Twitter, KSP menuliskan turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Wimar Witoelar. "Almarhum pernah aktif sebagai Juru Bicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid," cicit akun Twitter KSP.
Akun KSP juga mendoakan semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Selain dari kalangan birokrat dan instansi pemerintah, ucapan duka mendalam juga mengalir dari Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban. Menurut Prof Zubairi, Wimar Witoelar merupakan salah seorang manusia luar biasa dan tokoh penting yang pernah dikenal serta dimiliki Ibu Pertiwi.
Prof Zubairi yang juga Ketua Satgas Covid-19 PB IDI itu turut mendoakan keluarga besar Wimar Witoelar diberikan kesabaran, ketabahan dalam menghadapi ujian dari sang pencipta. "Semoga almarhum diberi tempat yang terbaik. Selamat jalan Pak Wimar," tulis akun Twitter Prof Zubairi.
Jasad mendiang Juru Bicara Presiden keempat tersebut rencananya dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. "Jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Waktu pemakaman akan diberitahukan lebih lanjut," kata Direktur InterMatrix Communication (IMX), Erna Indriana.