Rabu 19 May 2021 06:51 WIB

Varian Covid-19 Inggris yang Sudah Menyebar di 7 Provinsi

Varian Covid-19 asal Inggris B117 lebih cepat menular.

Seorang warga melintas di dekat mural bertema Covid-19. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan, berdasarkan data GISAID diketahui bahwa varian mutasi Covid-19 tipe B117 asal Inggris sudah tersebar di tujuh provinsi.
Foto:

Salah satu kasus varian baru Covid-19 terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Penanggung jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, mengungkapkan, dua pekerja migran yang terjangkit virus corona varian baru mulai menjalani perawatan di rumah sakit setempat pada 11 Mei 2021. Keesokan harinya, pihak RSLI Surabaya langsung mengirimkan sampel strain ke ITD dan Balitbangkes di Jakarta.

Nalendra mengungkapkan, dari dua pekerja migran yang terjangkit Covid-19 varian baru tersebut, satu di antaranya sudah negatif berdasarkan dua kali tes PCR yang dilakukan. Namun demikian, sang pasien masih harus menjalani karantina di RSLI Surabaya hingga 14 hari.

"Sekarang mereka ada yang sudah negatif dua kali hasil pemeriksaannya. Tetapi kita masih menunggu sampai hari ke-14," ujar Nalendra di Surabaya, Selasa (18/5).

Nalendra mengungkapkan, daya tahan tubuh kedua pekerja migran yang terjangkit Covid-19 varian baru tersebut dalam keadaan baik. Sehingga tidak ada kendala dalam proses penyembuhannya.

"Dengan daya tahan tubuh pasien yang baik ini ya Alhamdulillah sekarang mereka ada yang sudah negatif," ujar Nalendra.

Nalendra menjelaskan, tidak ada perbedaan menonjol terkait perawatan pasien yang terjangkit Covid-19 varian lama maupun baru. Mereka hanya dikarantina di ruangan khusus, dan dipisahkan dari pasien pada umumnya. Itu dilakukan untuk menghindari penularan.

"Kita pisahkan dibandingkan dengan teman-teman yang dulu. Sekarang kita pisahkan tersendiri. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya penularan yang sungguh luar biasa yang sangat kita takutkan," kata Nalendra.

Ia mengungkapkan, tidak ada perbedaan gelaja mencolok antara pasien yang terjangkit Covid-19 varian baru maupun lama. Pada awalnya hanya merasakan gejala nyeri otot dan kelelahan. Selanjutnya, gejala yang dirasakan sama seperti pasien Covid-19 pada umumnya.

"Gejala ini sama. Ada yang pertama kita dapatkan gejal awalnya hanya nyeri otot dan kelelahn. Terus gelaja lanjutannya sama dengan yang lain," ujar Nalendra.

Nalendra mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, ada perbedaan dalam hal kecepatan penyebaran virus corona varian baru dibanding yang varian lama. Ia mencontohkan virus corona strain B117 yang berasal dari Inggris. Penyebarannya lebih cepat 36 hingga 75 persen dibanding virus terdahulu.

"Kalau yang UK itu adalah kurang lebih 36 sampai 75 persen kecepatannya. Lebih cepat yang UK itu," ujar Nalendra.

Nalendra mengingatkan agar pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSLI Surabaya, tidak terlalu khawatir meskipun ada pasien yang terjangkit varian baru Covid-19. Karena pihaknya telah menyiapkan panduan dan langkah dalam penanganannya.

Ia hanya mengingatkan agar semua masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan. Ia meminta masyarakat tidak terlena meskipun telah menjalani vaksinasi Covid-19. Sehingga virus corona varian baru ini tidak sampai menyebar luas di Indonesia, khususnya di Jatim.

"Panduan klinisnya sudah ada kita buat. Sehingga kita sudah punya. Jadi kalau ada varian baru langkah-langkahnya sudah ada semuanya," kata dia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan adanya dua varian baru virus corona yang terdeteksi di wilayah setempat. Yakni virus varian B1351 asal Afrika Selatan dan B117 asal Inggris. Dua varian baru virus corona itu dibawa pekerja migran asal Jember dan Sampang yang baru pulang dari Malaysia.

photo
Infografis Mutasi Virus Corona - (republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement