Senin 17 May 2021 00:25 WIB

Bisakah Indonesia Menyusul Pencapaian Lepas Masker di AS?

Indonesia saat ini masih memberlakukan program vaksinasi sebagai perlindungan warga.

Petugas kesehatan mengambil vaksin COVID-19 AstraZeneca sebelum disuntikkan di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan mulai menggunakan vaksin AstraZeneca bagi warga yang baru akan divaksin atau mendapatkan dosis pertama vaksinasi.
Foto:

Mendorong Vaksinasi

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menilai, buku panduan yang dirilis CDC Amerika Serikat sesungguhnya merupakan upaya dari otoritas setempat untuk mendorong lebih banyak lagi masyarakatnya untuk segera divaksin.

"Tetap saja kalau kita lihat anjurannya melepas masker dan tidak menjaga jarak memungkinkan diterapkan kalau bersama orang yang sudah divaksin, dan lebih ada ruang terbuka. Jadi kurang lebih kalau seperti dalam satu keluarga," ujarnya.

Jika dibandingkan jumlah penerima vaksin dosis lengkap di Amerika Serikat yang saat ini berkisar mencapai 50 persen dari total populasi, Indonesia masih jauh tertinggal karena berada di kisaran 22,03 persen dari populasi atau setara 8,9 juta jiwa lebih pada pekan ini.

Selain itu, jenis vaksin yang digunakan dan diteliti khasiatnya di Amerika Serikat, seperti Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson and Johnson, merupakan vaksin yang berbeda dengan yang saat ini dipakai di Indonesia. Vaksin yang berlaku di Indonesia berdasarkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di antaranya Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm.

Terlepas dari pernyataan itu, pencapaian vaksinasi di Amerika Serikat menjadi kabar baik bagi dunia bahwa pandemi Covid-19 sesungguhnya bisa segera dituntaskan. Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada peluang besar bagi Indonesia menggunakan vaksin yang sama di Amerika Serikat. Sebab, sebagian jenisnya sudah tercantum di Surat Keputusan (SK) Menkes Nomor 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19).

Keputusan tersebut menetapkan jenis vaksin yang digunakan Indonesia di antaranya produksi PT Bio Farma, Oxford-AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax, Pfizer-BioNTech, dan Sinovac. Hingga Jumat (14/5), Indonesia telah memperoleh total 75,9 juta lebih dosis vaksin, dengan rincian Sinovac 68,5 juta dosis, AstraZeneca 6,4 juta lebih dosis dan Sinopharm 1 juta dosis.

Salah satu program percepatan vaksinasi di Indonesia yang sudah siap bergulir adalah Vaksin Gotong Royong dengan sasaran kelompok karyawan dan buruh di Indonesia mulai Senin (17/5). Kamar Dagang dan Industri Indonesia selaku koordinator kegiatan Vaksin Gotong Royong melaporkan sejak Februari hingga Maret 2021 hampir 17.832 perusahaan telah mendaftar di Kadin untuk menjadi peserta. Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement