REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah pada Selasa (11/5) kemarin. Aksi terorisme oleh sekelompok anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ini menyebabkan empat orang petani di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur meninggal.
Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani pun memastikan, aparat keamanan akan melakukan pengejaran dan penindakan terhadap kelompok teroris MIT. Hal ini sesuai arahan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada awal April lalu bahwa tidak ada sedikitpun tempat bagi terorisme di Tanah Air.
Karena itu, pemerintah akan menindak tegas para pelaku dan organisasi teroris di Indonesia, baik di Poso, Papua dan tempat lain di Indonesia.
"Tindakan kekejian yang dipertontonkan oleh para teroris MIT di tengah bulan suci Ramadan serta situasi pandemi Covid-19 menunjukkan watak dan perilaku para teroris yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai agama serta tidak memiliki nurani kemanusiaan," kata Jaleswari dalam siaran resmi KSP.
KSP menekankan, penindakan terhadap teroris dan terorisme dilakukan untuk menjamin rasa aman masyarakat sehingga masyarakat bisa turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam proses pembangunan.
"Terkait tindakan brutal para teroris di Poso yang mengorbankan 4 orang petani ini, Kantor Staf Kepresidenan akan memastikan kehadiran negara di tengah keluarga korban dan komunitas masyarakat sekitar," tambahnya.
Seperti dilaporkan, aksi biadab para teroris yang melakukan pembunuhan keji terhadap 4 orang petani di Poso ini dilakukan oleh Qatar bersama 4 orang gerombolan teroris lainnya, yang merupakan anggota organisasi teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Sedangkan empat orang petani yang menjadi korban adalah Sdr MS (52), SS (61), P dan L.