Tak hanya pengawasan di pos pantau rest Area saja, Wisnu juga menyoroti beberapa titik di jalur tikus dibiarkan tanpa ada pengamanan apalagi penyekatan. Menurutnya, jika memang berlaku aturan dilarang mudik ia meminta seluruh pintu masuk maupun keluar di Kabupaten Semarang –termasuk sejumlh ‘jalur tikus’-- harusnya juga ikut diamankan.
Sebab dari informasi yang didapatkan wakil rakyat, longgarnya pengawasan jalur tikus turut menyebabkan terjadinya 'kebocoran' pemudik.
“Kalau mau ke Kabupaten Semarang kan tidak hanya lewat dari Taman Unyil jalan tikusnya banyak. Kami meminta jangan sampai kecolongan lagi, karena upaya ini juga untuk kepentingan daerah biar aman dari lonjakan angka Covid-19,” tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang, Djoko Noerjanto mengatakan pengawasan yang dilaksanakan petugas gabungan di pos pantau sudah dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Ia juga mengatakan, untuk kendaraan yang tidak masuk kawasan rest area juga tidak mungkin jika harus diberhentikan. Pasalnya ini merupakan jalur cepat.
Sedangkan untuk pengamanan ‘jalur tikus’ juga tidak mungkin semua dijaga karena keterbatasan jumlah anggota. Namun jajaran Dishub Kabupaten Semarang sudah mengupayakan yang terbaik dalam pemantauan.
Bahkan tidak hanya sekedar pemantauan saja, namun juga untuk membantu menekan angka penularan Covid-19 di Kabupaten Semarang. “Karena memang anggota kami terbatas, tetapi kami selalu koordinasi dengan Polres Semarang di titik yang sudah ditentukan,” tambahnya.