Ahad 09 May 2021 14:25 WIB

Konteks Jokowi Soal Bipang Ambawang & Permintaan Maaf Mendag

Ajakan membeli bipang ambawang menimbulkan kontroversi di masyarakat

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto:

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan konteks pernyataan Presiden Joko Widodo dalam video Hari Bangga Buatan Indonesia ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri atas beragam suku, dan memiliki kekayaan produk kuliner nusantara.

Lutfi mengatakan terkait pernyataan Presiden Jokowi mengenai Bipang Ambawang, harus dilihat dalam konteks secara keseluruhan. 

"Pernyataan Bapak Presiden Jokowi ada di dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia mencintai dan membeli produk lokal," kata M Lutfi melalui keterangan video yang diunggah di Jakarta, Sabtu (8/5).

Lutfi menjelaskan pernyataan Presiden itu disampaikan dalam rangka peringatan Hari Bangga Buatan Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan. Pernyataan Presiden Jokowi juga turut ditujukan untuk mempromosikan kuliner nusantara.

Kuliner khas daerah yang disebut Presiden Jokowi dalam video tersebut, jelas Lutfi, untuk mempromosikan kuliner Nusantara yang memang beragam. Apalagi,, kuliner itu dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat yang beragam pula.

Lutfi menjelaskan terdapat beragam produk kuliner yang disukai oleh berbagai kelompok masyarakat. Dia mengajak masyarakat untuk turut mempromosikan kuliner nusantara. 

"Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam, sehingga bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM," jelasnya.

Kemendag, kata Lutfi, selaku penanggungjawab acara Hari Bangga Buatan Indonesia meminta maaf jika pernyataan Presiden menyebabkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

"Kami memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan Bapak Presiden, kami meminta maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin kita semua bangga dengan produk dalam negeri termasuk kuliner khas daerah, serta menghargai keberagaman bangsa kita," ujar Mendag.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement