REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno segera menyiapkan pola perjalanan (travel pattern) yang menghubungkan zona hijau di Bali dengan Lombok. Yakni kawasan Sanur yang merupakan satu dari tiga daerah yang ditetapkan sebagai zona hijau oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan kawasan tiga gili yakni Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air di Lombok Utara.
Sandiaga saat melakukan kunjungan ke Gili Trawangan, Lombok Utara, dalam agenda kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Barat, mengatakan, kawasan tiga gili merupakan zona hijau karena nol kasus Covid-19.
"Kita akan membangun travel pattern karena zona ini (tiga gili) adalah zona hijau dengan belum ada kasus Covid-19 di sini. Karena zero case ini, menarik untuk bisa diinterkoneksikan dengan zona hijau yang lain yaitu Sanur di Bali," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Jumat (7/5).
Kemenparekraf, dikatakannya akan mendorong peran aktif industri untuk dapat membuat paket-paket wisata yang bisa ditawarkan. Dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat penting untuk dapat kembali menata ulang pariwisata era baru berbasis nature dan culture yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Kita akan bekerja sama dengan pelaku di sektor pariwisata di Bali untuk menjual paket-paket yang bisa jadi alternatif. Misal Juni atau Juli, Bali bisa dibuka (untuk wisatawan mancanegara) dengan keadaan Covid-19 yang lebih baik, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin kita bisa buka juga untuk Gili," ujar Sandiaga.
"Kita juga akan mendorong penyelenggaraan event, karena event adalah salah satu yang paling cepat dalam mendorong pergerakan wisatawan nusantara. Tetap wajib menerapkan prokes dengan disiplin," katanya menambahkan.
Ia juga mengatakan akan mendorong peningkatan produk-produk ekonomi kreatif. Kemenparekraf akan menyiapkan pendampingan dan peningkatan kapasitas para pelaku ekraf dengan berbagai program yang dimiliki Kemenparekraf.
Sementara Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengajak masyarakat lokal untuk dapat berkunjung ke kawasan Tiga Gili. Dengan berbagai program dan penawaran khusus yang dimiliki para pelaku industri saat ini, tentu akan menjadi tawaran yang menarik.
"Saat ini harga yang ditawarkan relatif murah untuk ke Gili, terjangkau. Selama ini kita fokus ke wisatawan mancanegara, tapi ternyata ada wisatawan nusantara di depan mata yang belum kita sentuh dengan totalitas sebelumnya," kata Zulkieflimansyah.