Kamis 06 May 2021 16:45 WIB

Azimah: Deteksi Kecanduan Gawai Rutin, Penting 

Tindakan antisipatif dilakukan bila  muncul gejala yang mengarah perilaku kecanduan.

Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi (MTP)  mengelar berbagai kegaitan termasuk pembagian sembako yang diikuti oleh 150 keluarga pelajar dan warga sekitar diadakan secara bertahap sejak taggal 20 April sampai 6 Mei 2021.
Foto:

Adapun tingkat kecanduan gawai yang dialami oleh responden diperoleh hasil bahwa ternyata mayoritas peserta 52 persen atau 44 orang mengalami kecanduan ringan. Disususl kemudian oleh responden yang tidak kecanduan yaitu 29 persen atau sebanyak 24 orang, sedangkan sisanya mengalami kecanduan sedang yaitu 19 persen atau sebanyak 16 orang. 

Dalam kesempatan itu, Azimah Subagijo, Ketua Umum Pehimpunan Masyarakat Tolak Pornografi (MTP) menjelaskan bahwa responden yang dinyatakan tidak kecanduan artinya penggunaan gawai masih dalam batas kewajaran. Namun demikian, menurut Azimah, pemantauan kegiatan daring oleh orang tua dan guru atau orang dewasa di sekitarnya tetap perlu dilakukan bersamaan dengan pendidikan mengenai bahaya kecanduan gawai dan dialog terbuka tentang literasi media. “Kegiatan penyuluhan tentang bahaya kecanduan gawai dan literasi media dilakukan pada semua elemen masyarakat sebagai tindak pencegahan, sehingga jangan sampai ada korban di sekitar kita,” ujar Azimah.

Sementara itu, terkait kecanduan ringan, Azimah menjelaskan, bahwa orang-orang yang mengalaminya cenderung rentan terhadap kecanduan gawai. Untuk itu, Azimah menyaranan, bila ini terjadi di keluarga, maka pemantauan kegiatan daring oleh orang tua, guru, dan orang-orang dewasa di sekitarnya perlu dilakukan lebih intensif bersamaan dengan program pencegahan kecanduan gawai. 

Hal ini karena individu ini rentan terhadap kemungkinan kecanduan di masa depan sehingga membutuhkan pendidikan mengenai bahaya kecanduan gawai dan dialog terbuka tentang literasi media. Sedangkan pada orang-orang yang terdeteksi mengalami kecanduan sedang, Azimah memberi, peringatan bahwa kecanduan gawai mulai muncul pada diri orang tersebut.

“Orang-orang dengan kecanduan gawai sedang ini sudah mulai mengalami kecemasan bila jauh dari gawainya, dan juga merasa lebih asik dengan gawainya ketimbang berbicara dengan orang lain," katanya. 

"Kondisi ini terjadi akibat tingginya durasi dan frekuensi penggunaan gawai oleh yang bersangkutan, dan bila tidak segera diantisipasi dapat mengakibatkan kecanduan parah hingga ketergantungan," ujar Azimah lagi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement