REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melepas sahamnya yang ada di PT Delta Djakarta Tbk. Marketing & Independent Director of PT Delta Djakarta Tbk, Ronny Titiheruw mengatakan, pihaknya belum menerima pernyataan resmi dari Pemprov DKI terkait rencana tersebut.
"Sampai sejauh ini, kita belum menerima komunikasi resmi dari Pemerintah Provinsi DKI mengenai wacana pelepasan saham itu," kata Ronny saat ditemui di kantor PT Delta Djakarta, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/5).
Meski demikian, Ronny enggan berkomentar lebih lanjut mengenai rencana Pemprov DKI yang hendak melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan produsen bir tersebut. Sebab, menurut dia, hal itu sepenuhnya menjadi hak prerogatif Pemprov DKI Jakarta.
"Saya no comment. Itu adalah hak prerogatif Pemprov DKI. Selaku pemegang saham, saya belum bisa comment," jelas Ronny.
Di sisi lain, Ronny menganggap, PT Delta Djakarta menjadi salah satu perusahaan yang mampu bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19. Buktinya pendapatan perusahaan masih stabil.
"Saya rasa kita bisa melewati tahun 2020 dengan surviving begitu ya. Kita masih bisa membukukuan penjualan dan profit begitu loh pada saat pandemi yang sangat berat," ujarnya.
Saham PT Delta Djakarta dikuasai San Miguel Malaysia sebanyak 58,33 persen. Adapun Pemprov DKI hingga kini masih memiliki 26,25 persen saham. Sementara sisanya sebanyak 15,42 persen, saham dipegang masyarakat. Dikutip dari lama RTI, saham emiten DLTA pada Rabu ditutup di angka Rp 3.850 per lembar atau Rp 385.000 per satu lot.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengeklaim, sudah banyak pihak yang siap membeli saham PT Delta Djakarta Tbk. Hal itu yang membuat Pemprov DKI ingin melepas kepemilikan saham di produsen bir itu. Riza mengatakan, Pemprov DKI menyerahkan kepada DPRD DKI untuk mencari solusi terkait rencana penjualan saham perusahaan bir tersebut.
"Banyak sebetulnya yang mengantre ingin beli. Jadi kami serahkan kebijaksanaan pada pimpinan, anggota DPRD yang saya kira sangat mengerti dan bijaksana bagaimana mencari solusi terkait masalah saham PT Delta," kata Riza di Balai Kota DKI, Kamis (18/3).
Riza pmenyebut, rencana penjualan saham itu merupakan salah satu janji kampanye Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno saat Pilgub DKI 2017. Hanya saja, sesuai aturan, eksekutif harus menggandeng legislatif dalam penjualan saham itu. Hanya saja, DPRD DKI masih belum satu suara.
"Kami dan pak gubernur rapat internal dan kami sudah meneruskan ke DPRD. Kita tunggu DPRD sudah menyampaikan minta kajian. Kajiannya sedang disiapkan, segera akan disampaikan. Nanti akan didiskusikan," ujarnya.
Berdasarkan catatan Republika, hingga kini Fraksi Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, Golkar, sudah mendukung rencana Gubernur Anies menjual saham di PT Delta. Sementara Fraksi PDIP yang dimotori Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menolak rencana Anies. Adapun Fraksi PSI, Nasdem, dan PKB-PPP belum bersikap.