Rabu 05 May 2021 20:45 WIB

Jabar Genjot Vaksinasi di Daerah Padat Penduduk

Dalam vaksinasi ini pemprov menyasar kabupaten/kota yang jumlah penduduknya banyak.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggenjot vaksinasi di setiap kabupaten/kota terutama yang padat penduduk. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Dani Ramdan, sedikitnya 56 ribu dosis vaksin diberikan bagi warga di setiap kabupaten/kota dalam dua hari terakhir ini
Foto: istimewa
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggenjot vaksinasi di setiap kabupaten/kota terutama yang padat penduduk. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Dani Ramdan, sedikitnya 56 ribu dosis vaksin diberikan bagi warga di setiap kabupaten/kota dalam dua hari terakhir ini

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggenjot vaksinasi di setiap kabupaten/kota terutama yang padat penduduk. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Dani Ramdan, sedikitnya 56 ribu dosis vaksin diberikan bagi warga di setiap kabupaten/kota dalam dua hari terakhir ini.

Dani mengatakan, dalam vaksinasi ini pihaknya menyasar kabupaten/kota yang jumlah penduduknya banyak. Menurut dia, sedikitnya terdapat enam daerah yang penduduknya banyak namun jumlah vaksinasinya masih sedikit.

Daerah tersebut, kata dia, di antaranya Kabupaten Bogor, Sukabumi, Bandung Barat, dan Karawang.  "Kami bekerjasama dengan BPBD kabupaten/kota untuk mempercepat vaksinasi. Sekarang di Bandung Barat," ujar Dani saat menghadiri Gema Ramadhan Jabar Juara yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Yayasan Putera Nasional Indonesia (PNI), di Plaza Pemkab Bandung Barat, Rabu (5/5). 

Dalam acara yang dibuka Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, secara virtual ini, BPBD Jawa Barat menggelar vaksinasi bagi warga di daerah tersebut.

Menurut Dani, pihaknya memprioritaskan daerah-daerah tersebut dalam vaksinasi ini. Selain karena jumlah penduduknya yang banyak, kabupaten /kota tersebut pun memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi."Karena padat penduduknya, jadi kami waspada di sini," katanya. 

Dengan begitu, kata dia, tingkat penyebaran virus Corona akan lebih tinggi sehingga vaksinasi harus dipercepat. "Apalagi kalau yang banyak kerumunan. Makanya kami memprioritaskan vaksinasi di daerah-daerah ini," imbuhnya.

Sementara itu, dalam sambutannya secara virtual, Emil mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan. Terlebih, menurutnya saat ini terdapat dua zona merah covid-19 di wilayahnya yakni di Kabupaten Bandung Barat dan Tasikmalaya. "Penting bagi kita untuk meminimalisasi penyebaran virus korona yang saat ini masih ada," kata Emil.

Emil pun kembali mengingatkan pentingnya menjaga jarak, termasuk untuk tidak mudik Lebaran. Terlebih, kata dia, saat ini kehadiran fisik bisa digantikan dengan hadirnya teknologi virtual. "Dengan pandemi ini kita bisa beradaptasi, menggunakan teknologi untuk tetap merasakan kehadiran," katanya

Sementara itu, melalui Gema Ramadan Jabar Juara ini Emil berharap semakin banyak masyarakat yang terbantu. "Bulan Ramadan adalah bulan keberkahan, terutama bagi mereka yang membutuhkan," katanya. 

Emil pun mengingatkan masyarakat yang memiliki kemampuan berlebih untuk meringankan kebutuhan warga yang kurang mampu. "Dhuafa, anak yatim, lansia, perlu kita lindungi, beri kemudahan," katanya.

Ketua Yayasan PNI, Pamriadi, mengatakan, pada Gema Ramadhan Jabar Juara ini pihaknya membagikan paket sembako bagi 200 warga lanjut usia (lansia) dan 200 anak yatim. Selain itu, terdapat 1.000 paket sembako dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diberikan kepada kaum dhuafa di Kabupaten Bandung Barat.

Pamriadi berharap dengan adanya bantuan ini akan meringankan beban warga yang membutuhkan. "Berbagi kebahagiaan jelang Lebaran ini. Membantu sesama merupakan kewajiban kita yang memiliki kemampuan lebih," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement