Rabu 05 May 2021 17:11 WIB

Ramadhan, Lebaran, dan Klaster Covid-19 yang Bermunculan

Klaster munggahan, klaster tarawih, hingga klaster mudik sudah ditemukan.

Ibadah dan aktivitas di bulan Ramadhan atau jelang Lebaran harus dilakukan dengan sesuai protokol kesehatan agar menghindari terjadi klaster Covid-19.
Foto:

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh pemerintah daerah agar menyusun mekanisme aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Diharapkan melalui mekanisme ini dapat membantu pengawasan pergerakan masyarakat dengan mudah untuk mencegah kerumunan dan penularan Covid-19 yang lebih masif.

“Untuk menjamin sistem yang dibuat dapat dijalankan dengan baik, maka buatlah satuan tugas khusus untuk melakukan pembinaan di lapangan,” kata Wiku saat konferensi pers, kemarin (4/5).

Wiku mengatakan, kegiatan di sektor sosial dan ekonomi sangat berkaitan. Karena itu, pemerintah perlu mencari cara yang bijak melalui kebijakan gas dan rem agar kedua sektor tersebut dapat berjalan baik.

Meskipun pemerintah tengah menerapkan kebijakan pengetatan mobilitas dan peniadaan mudik, Satgas menemukan bahwa mobilitas penduduk khususnya ke pusat perbelanjaan masih tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun Satgas pada 11 Maret-16 April 2021, terdapat enam provinsi dengan kenaikan mobilitas ke pusat perbelanjaan tertinggi selama tiga minggu terakhir.

Yakni Provinsi Aceh, Gorontalo, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Barat dengan puncak kenaikan masing-masing pada 9 April 2021. Data kenaikan mobilitas inipun harus menjadi alarm atau peringatan baik bagi masyarakat maupun pemda, sebab kenaikan mobilitas selalu diikuti kenaikan kasus.

“Kita tentunya tidak mau mengganggu kondisi Covid-19 nasional yang cukup stabil, hasil jerih payah masyarakat dan pemerintah selama lebih dari setahun terakhir. Oleh karena, setiap daerah tanpa terkecuali harus benar-benar memperhatikan ini dan segera melakukan antisipasi lonjakan yang sama di masa yang akan datang,” jelas Wiku.

Wiku juga meminta masyarakat agar lebih bijak memilih opsi untuk berbelanja dengan aman, yakni melalui online untuk meminimalisir penularan virus. Ia menegaskan, saat ini Indonesia masih belum terbebas dari pandemi Covid-19 sehingga ancaman penularan pun masih nyata.

“Oleh karena itu, hal terbaik yang kita lakukan adalah melakukan segala aktivitas dengan terkendali agar produktivitas sosial ekonomi masyarakat pun tetap menuai perkembangan yang baik,” tambah dia.

Panduan beraktivitas sosial dipandang penting agar bisa tercipta tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. Saat ini sedang terjadi penurunan yang sangat signifikan pada kasus kesembuhan di pekan ini. Satgas mencatat, penurunan kasus kesembuhan sebesar 17,1 persen.

Perkembangan kasus yang kurang baik juga terjadi pada kasus kematian. Satgas mencatat angka kasus kematian justru meningkat 3,7 persen pada pekan ini. Kondisi inipun harus menjadi alarm baik bagi masyarakat dan juga pemerintah daerah sehingga dapat meningkatkan kewaspadaannya.  

“Perkembangan Covid-19 yang kurang baik dalam beberapa minggu terakhir yang tercermin dari angka kematian yang meningkat serta angka kesembuhan yang menurun harus menjadi alarm bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaannya,” kata Wiku.

Satgas mencatat kenaikan angka kematian tertinggi ini terjadi di lima provinsi yakni Jawa Tengah naik 35 kasus, Riau naik 24 kasus, NTB naik 15 kasus, Kepulauan Bangka Belitung naik 13, dan NTT naik 9 kasus. Meskipun begitu, Satgas mencatat terjadi penurunan kasus positif baru sebesar 2,1 persen. Kenaikan kasus tertinggi ini terjadi di Riau yang sebesar 718, Jawa Barat naik 621, Kepulauan Riau naik 228, Aceh naik 183, dan NTB naik 180 kasus.

Wiku pun meminta agar pemerintah daerah segera mengantisipasi terjadinya kenaikan kasus, melakukan pengawasan ketat kepada masyarakat yang melanggar, serta memberikan tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran. “Saya meminta kepada masyarakat untuk dapat mematuhi prokes dan ketentuan PPKM mikro yang berlaku,” tambahnya.

photo
Larangan mudik Lebaran. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement