REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY menyiapkan hotel untuk dijadikan sebagai tempat isolasi bagi pemudik. Namun, pemudik yang dapat menempati hanya yang negatif Covid-19 dari tes PCR.
"Isolasi mandiri yang kita terima adalah yang hasil PCR negatif," kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, kepada Republika.co.id melalui pesan tertulisnya, Selasa (4/5).
Pihaknya sendiri sudah menyiapkan sekitar 10 hotel untuk dijadikan selter isolasi pemudik. Terkait pendanaan isolasi pemudik ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemda DIY.
"Pendanaan ini yang belum jelas, terakhir info dibebankan kepada yang menjalani isolasi. (Koordinasi) Dengan Pemda DIY sudah ada, baru ada rapat besok," ujarnya.
Dari hotel yang sudah disiapkan, kurang lebih memiliki kapasitas 500 kamar. Pihaknya juga belum dapat memastikan apakah satu kamar hanya dapat diisi satu orang atau bisa lebih.
"Ini yang belum jelas acuannya dari pemda," kata Deddy.
Walaupun begitu, paket-paket isolasi sudah disiapkan oleh pengelola hotel. Harga dari paketnya sendiri, kata Deddy, menyesuaikan dengan masing-masing hotel.
Wajib isolasi bagi pemudik sendiri ditetapkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Walaupun ada larangan untuk mudik mulai 6 Mei 2021 nanti, diperkirakan ada pemudik yang 'curi start' dengan melakukan kegiatan mudik sebelum berlakunya larangan tersebut.
Untuk pemudik yang datang dengan kondisi sehat, diwajibkan isolasi selama lima hari. Namun, jika terindikasi Covid-19, diharuskan isolasi selama 14 hari dan harus dibawa ke rumah sakit jika memiliki gejala Covid-19.
Baca juga: China Kerahkan 48 Penyelam Bantu Evakuasi KRI Nanggala
"(Paket isolasi bagi pemudik) Ada makan tiga kali sehari, satu kali PCR. Paket lima hari harganya menyesuaikan dari masing-masing hotel," kata Deddy menjelaskan.