REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan vaksinasi tahap 1 dan 2 untuk 3.000.689 orang. Setelah 3,5 bulan berlangsung, capaian vaksinasi sudah mencapainya 64,9 persen untuk dosis pertama.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, menjelaskan, vaksinasi tahap 1 dan 2 ditargetkan untuk 3.000.689 orang dari unsur tenaga kesehatan, lansia, dan pekerja layanan publik. Vaksin diberikan kepada penerima dua dosis.
"Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 1.947.986 orang (64,9 persen). Sedangkan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 1.256.966 orang (41,9 persen)," kata Widyastuti dalam siaran persnya, Senin (3/5).
Kendati sudah ada sebagian warga Jakarta yang divaksin, Widyastuti berharap semua warga Jakarta tetap patuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Sangat penting juga untuk menghindari kerumunan," kata dia.
Pada pekan lalu, Pemprov DKI Jakarta mengumumkan jumlah kasus positif Covid-19 dari klaster perkantoran di wilayah DKI Jakarta kembali meningkat pada pekan ketiga April 2021. Informasi itu diunggah oleh akun resmi Instagram Pemprov DKI Jakarta, @dkijakarta, Sabtu (24/4).
Berdasarkan keterangan gambar dalam unggahan tersebut disampaikan bahwa pada periode 12-18 April 2021 terdapat sebanyak 425 kasus positif yang ditemukan di 177 perkantoran di Ibu Kota. Jumlah itu meningkat cukup drastis dibandingkan sepekan sebelumnya, yakni periode 5-11 April 2021 dengan jumlah 157 kasus dari 78 perkantoran.
"Sebagian besar kasus konfirmasi Covid-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi Covid-19," tulis keterangan dalam unggahan tersebut, seperti dikutip Republika, Sabtu (24/4).
Dalam keterangannya, Pemprov DKI pun meminta warga agar tetap waspada terhadap penularan virus corona, meski telah mendapatkan vaksin Covid-19. Disebutkan, vaksinasi hanya memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat Covid-19 dan tetap bisa menularkan jika seorang terinfeksi Covid-19.
"Meski sudah mendapatkan vaksinasi, bukan berarti seseorang akan 100 persen terlindungi dari infeksi Covid-19," sambung keterangan itu.