Senin 03 May 2021 17:05 WIB

Kerumunan Pasar Tanah Abang, PDIP: Gubernur Anies Lalai

Anggota Fraksi PDIP menilai Anies lalai mencegah kerumunan di Pasar Tanah Abang.

Rep: Febryan. A/ Red: Bayu Hermawan
Warga berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat, Ahad (2/5). Pada H-10menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah kawasan tersebut mulai dipadati warga untuk berbelanja berbagai kebutuhan lebaran, guna mengantisipasi kepadatan petugas mengatur keluar masuk pengunjung. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat, Ahad (2/5). Pada H-10menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah kawasan tersebut mulai dipadati warga untuk berbelanja berbagai kebutuhan lebaran, guna mengantisipasi kepadatan petugas mengatur keluar masuk pengunjung. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lalai mencegah kerumunan pengunjung di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anies diminta segera bertindak untuk mengakhiri kerumunan itu agar angka penyebaran Covid-19 tidak melonjak. 

Politikus PDIP itu mengatakan, kerumunan pengunjung di Pasar Tanah Abang sudah berlangsung berhari-hari. Hal ini terjadi karena Anies lalai melakukan upaya pencegahan. Oleh karenanya, Anies harus bertanggungjawab. 

Baca Juga

"Siapa yang tanggung jawab kita lihat kebijakan Guubernur karena ini sudah berhari-hari. Saya kira protokol tidak jalan, parkiran dibuka semua, pengunjung tidak dibatasi, laporan tidak ada bahwa terjadi eskalasi, dan lain-lain," kata Gilbert ketika dihubungi, Senin (3/5). 

Menurut Gilbert, setiap muncul kerumunan, maka akan diiringi dengan kenaikan kasus baru Covid-19. Agar kondisi tak semakin parah, ia pun meminta Gubernur Anies segera membuat kebijakan yang bisa mengakhiri kerumunan di Tanah Abang. 

Terutama, kata dia, mengantisipasi akhir pekan terakhir sebelum Hari Raya Idul Fitri, yakni tanggal 8 dan 9 Mei 2021. Jangan sampai pengunjung kembali membludak pada tanggal tersebut. 

"Cara lainya adalah stasiun dapat ditutup temporer, khususnya Jumat, Sabtu Minggu ini, dan parkiran dibatasi 50 persen, dan sebagainya," ujarnya.

Sebelumnya, sebuah video, yang memperlihatkan kerumunan pengunjung Pasar Tanah Abang, viral di media sosial. Video yang direkam pada Sabtu (1/5) itu langsung menjadi sorotan karena terjadi saat Ibu Kota masih dilanda pandemi Covid-19.  

Pada Ahad (2/5), 2.500 petugas gabungan dari Satpol PP, Polri, dan TNI langsung melakukan operasi pembatasan pengunjung di Pasar Tanah Abang. Gubernur Anies dan Kapolda Metro Jaya serta Pangdam Jaya juga melakukan pemantauan ke lokasi. 

Dalam konferensi persnya ketika itu, Anies bilang, akan melarang pedagang berjualan di areal luar gedung. Sebab, petugas sulit membatasi pengunjung yang ada di luar. 

Anies juga meminta KRL tak beroperasi di Stasiun Tanah Abang tiap pukul 15.00 - 19.00 WIB. Selain itu, dilakukan pula rekayasa lalu lintas kendaraan yang hendak menuju dan pergi ke Tanah Abang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement