Ahad 02 May 2021 21:25 WIB

Cegah Kerumunan, Besok Sore KRL tak Berhenti di Tanah Abang

Masyarakat yang hendak menggunakan layanan KRL untuk mendatangi stasiun lainnya.

Rep: Flori Sidebang / Red: Ratna Puspita
Sejumlah penumpang saat akan menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang saat akan menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia akan menerapkan perubahan alur operasional KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai Senin (3/5) besok. Untuk mengurangi kepadatan penumpang di Stasiun Tanah Abang, KRL tidak akan berhenti di stasiun tersebut pada pukul 15.00-19.00 WIB. 

"Jadi InsyaAllah, besok mulai ada perubahan alur pola operasi dari KRL," kata Direktur Niaga PT Kereta Api Indonesia (KAI) Dadan Rudiansyah di Stasiun Tanah Abang, Ahad (2/5).

Baca Juga

Dadan mengimbau masyarakat yang hendak menggunakan layanan KRL untuk mendatangi stasiun lainnya, seperti Stasiun Karet. "Jam 15.00 sampai 19.00 WIB di Tanah Abang tidak akan ada pemberhentian kereta. Jadi nanti dialihkan ke stasiun-stasiun kiri-kanan (Duri dan Karet) biar enggak menumpuk di Tanah Abang," jelas Dadan. 

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Pemprov DKI juga akan melakukan pengendalian untuk membatasi jumlah orang yang hendak memasuki Stasiun Tanah Abang. Dia menuturkan, hal itu dilakukan mulai dari area sebelum menaiki sky bridge atau jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Tanah Abang. 

"Kemudian juga di sisi utara, di ujung utara Jalan Jatibaru, di situ ada tempat untuk Transjakarta masuk, itu akan jadi tempat antrean juga. Sehingga nanti akan ada penertiban untuk antre masuk ke dalam stasiun," papar Anies. 

Kendati demikian, Anies belum menyampaikan secara rinci mengenai jangka waktu penerapan aturan tersebut. Menurutnya, jika kondisi pasar maupun stasiun Tanah Abang dinilai telah sepi, maka KRL akan kembali beroperasi secara normal.

"Nanti kita akan pantau seperti apa kondisinya, apabila sudah tidak padat, mungkin akan beroperasi normal lagi," tutur dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement