Sabtu 01 May 2021 15:45 WIB

Indonesia Terima Setengah Juta Dosis Vaksin Donasi

Bantuan ini mencerminkan kedekatan hubungan bilateral Indonesia-Persatuan Emirat Arab

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Vaksin Sinopharm.
Foto: EPA
Vaksin Sinopharm.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak setengah juta vaksin pemberian Pemerintah Persatuan Emirat Arab tiba di Jakarta, Sabtu (1/5) pukul 12.05 WIB. Vaksin produksi Sinopharm, Tiongkok tersebut tiba menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA-891 di bandara internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Tawaran bantuan dari Putra Mahkota Persatuan Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) pertama kali disampaikan saat kunjungan Menlu Retno LP Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ke Abu Dhabi pada tanggal 21 Agustus 2020 lalu. 

Bantuan ini mencerminkan kedekatan hubungan bilateral Indonesia-Persatuan Emirat Arab, khususnya dalam 6 tahun terakhir ini. Presiden Jokowi melalui pembicaraan via telepon kemarin (30/4) telah menyampaikan apresiasi kepada Putra Mahkota MBZ atas pengiriman bantuan setengah juta vaksin tersebut. 

"Setengah juta dosis vaksin yang baru tiba ini akan membantu mempercepat program vaksinasi yang telah dimulai sejak Januari 2021 di Indonesia," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (1/5).

Di tengah munculnya trend peningkatan secara eksponensial kasus penyebaran Covid-19 di beberapa negara serta munculnya varian-varian baru, maka sudah menjadi keharusan semua negara, termasuk Indonesia, untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya, termasuk melalui diplomasi secara intensif, untuk mendapatkan vaksin bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Perlu diketahui hingga 1 Mei 2021, Indonesia telah menerima vaksin total berjumlah 74.465.600 dosis baik dalam bentuk bahan baku (bulk) termasuk overfill, maupun dalam bentuk vaksin jadi. Hingga (30/4) Indonesia telah melakukan vaksinasi berjumlah 20,06 juta dosis, negara terbesar ketiga di kawasan Asia setelah China dan India. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement