REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk waspada dengan adanya varian baru Covid-19 di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian-varian baru yang beredar di dunia ini menyebabkan peningkatan jumlah kasus harian.
Negara-negara yang sebelumnya dinilai mulai bisa mengendalikan Covid-19 seperti Jepang dan Singapura saat ini sedang melakukan peningkatan pembatasan. Selain itu, negara-negara di Eropa saat ini mengalami penyebaran gelombang ketiga yang kemudian diikuti dengan lockdown.
Di Jepang, kata dia sudah ada 1.000 kasus infeksi baru per harinya. Jumlah ini merupakan pertama kali di negara tersebut setelah selama tiga bulan berhasil menahan laju penularan di bawah 1.000 per hari. Sementara di Singapura juga sudah menunjukkan adanya 16 kasus komunitas.
"Beberapa hal yang berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan kasus adalah adanya varian baru di negara-negara tersebut. Sehingga salah satu antisipasi utama untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus, dan termasuk juga mengatasi penularan varian baru, maka perlu ada pembatasan mobilitas," kata Nadia, dalam telekonferensi, Jumat (30/4).
Di Indonesia, saat ini sudah mulai terlihat adanya varian baru, yaitu B117. Sebelumnya, Kemenkes sudah menjelaskan bahwa saat ini terdapat 10 kasus varian Covid-19 B117. Di antara 10 kasus tersebut sudah ada yang merupakan transmisi lokal yaitu di Kabupaten Karawang, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, dan Kalimantan Selatan.
Nadia menegaskan, pembatasan mobilitas menjadi kunci utama untuk mengatasi varian baru ini. "Kita juga melihat bahwa mobilitas yang tinggi akan menyebabkan lonjakan kasus, sementara mobilitas yang rendah itu akan menekan laju penularan," kata dia lagi.
Ia meminta agar masyarakat Indonesia selalu waspada, berkaitan dengan peningkatan kasus yang juga terjadi di berbagai negara. Jangan sampai Indonesia mengalami peningkatan kasus serupa dan menyebabkan kerugian untuk masyarakat.