REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Perpustakaan sebagai wadah penyedia fasilitas bagi para pencari dan penggali ilmu pengetahuan dan wawasan. Tempat yang memiliki peran sangat penting bagi mahasiswa dan dosen di lingkungan perguruan tinggi. Perpustakaan kampus, memegang peran yang sangat penting terhadap sarana penggerak dan penyebarluasan ilmu pengetahuan di kalangan civitas perguruan tinggi.
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) memiliki perpustakaan yang senantiasa menjaga peran pentingnya terhadap peningkatan mutu SDM seluruh civitas akademika yang berkualitas.
Novita Indriyani selaku kepala perpustakaan Universitas BSI mengatakan, perpustakaan selain sebagai penyedia fasilitas ilmu pengetahuan juga punya peran menjaga kualitas SDM seluruh civitas akademika.
“Sebagai wadah yang sangat berperan penting, perpustakaan tentunya senantiasa menjaga keunggulan seluruh pengguna fasilitas di kampus Universitas BSI dengan menyediakan berbagai sumber literatur yang berkualitas sesuai kebutuhan para dosen dan mahasiswa,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Rabu (28/4).
Ia menyampaikan, selama masa pandemi Covid-19, perpustakaan Universitas BSI tetap melakukan pelayanan hanya saja berganti media, yang semula offline menjadi online. Hal ini tidak dilakukan hanya di kampus utama saja yakni di Jakarata, akan tetapi di seluruh kampus yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Salah satunya perpustakaan Universitas BSI kampus Tasikmalaya yang juga senantiasa memberikan pelayanan secara online. Kini perpustakaan Universitas BSI kampus Tasikmalaya punya repository yang bisa diakses secara online pada laman www.repository.bsi.ac.id,” katanya.
Sementara itu, Siti Fatimah staf perpustakaan Universitas BSI kampus Tasikmalaya membenarkan bahwa sudah adanya repository yang dapat diakses dengan sangat mudah tanpa harus datang ke kampus.
“Demi menghindari kerumunan di saat pendemi sekarang ini, maka mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas online pada repository yang sudah disediakan untuk mencari bahan referensi ataupun studi pustaka untuk melengkapi penulisan karya ilmiahnya,” tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika