Satgas Penanganan Covid-19 meminta pihak kepolisian mengusut dan memberikan sanksi yang setimpal sesuai hukum kepada WNI yang terbukti menyuap petugas Bandara Internasional Soekarno Hatta. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan, Satgas tidak bisa mentolerir adanya oknum petugas yang menyalahgunaan kewenangannya.
Ia mengingatkan, kebijakan karantina bagi WNI yang pulang dari India dilakukan untuk mencegah adanya imported case. Seperti diketahui, India sedang mengalami lonjakan kasus parah saat ini.
"Jangan pernah berani bermain dengan nyawa karena satu nyawa sangat berarti. Mohon kerja sama dengan petugas, penegak hukum di lapangan agar segera usut kasus ini dan berikan sanksi sesuai hukum dan aturan yang berlaku," kata Wiku.
Wiku pun meminta WNI yang tiba dari India untuk benar-benar patuh terhadap seluruh aturan yang berlaku saat ini. Indonesia sedang berjuang keras untuk menjaga laju penurunan kasus Covid-19 yang sudah terjaga dalam dua bulan belakangan. Namun, dalam dua pekan terakhir terjadi kenaikan tipis terhadap tren kasus mingguan. Selain itu, ancaman lonjakan kasus semakin nyata dengan adanya periode libur Lebaran.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyoroti soal kasus dua WNI yang menyuap petugas Bandara Soetta agar bisa lolos tanpa karantina kesehatan usai pulang dari India. "DPR RI mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas praktik-praktik mafia di Bandara Soetta yang dapat menyebabkan laju Covid-19 malah melonjak di Jakarta dan Indonesia karena kelakukan-kelakuan oknum ini," kata Dasco kepada wartawan, Selasa (27/4).
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, tindakan dua WNI penyuap petugas bandara tersebut dinilai membahayakan keselamatan pihak lainnya. Apalagi oknum yang diloloskannya tidak melewati karantina dan test Covid-19.
"Karena yang diloloskan belum dites apakah Covid atau tidak covid tetapi apa yang dilakukan itu sangat membahayakan," ucapnya.
Dasco meminta kepolisian bertindak tegas terhadap JD, S, dan RW terkait kasus pelanggaran aturan masuk Indonesia. Ia mengatakan pelaku patut mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya tersebut.
“Dan agar diberikan hukuman yang setimpal agar mendatangkan efek jera," kata Dasco.
Praktik mafia di Bandara berbahaya karena mengancam seluruh masyarakat. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat dan pihak-pihak terkait terus menjaga dan mengendalikan laju kasus Covid-19 di Tanah Air. Wapres mengingatkan, Indonesia masih sangat berisiko menimbulkan gelombang baru Covid-19 jika lengah terhadap protokol kesehatan.
"Seluruh komponen bangsa Indonesia perlu dengan bijaksana menyikapi kondisi pandemi yang saat ini cukup terkendali, namun masih sangat berisiko menimbulkan gelombang baru apabila kita lengah dengan protokol kesehatan," kata Wapres saat hadir dalam acara Webinar Ekonomi Syariah, Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dipenogoro, Rabu (28/4).
Sebab, seperti diketahui lonjakan kasus Covid-19 terjadi di beberapa negara, salah satunya terbaru yakni India. Wapres tidak ingin terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang makin berdampak kr berbagai sektor. Sebab, pandemi Covid-19 selama setahun ini telah memberi dampak kepada seluruh sektor kehidupan, mulai kesehatan, ekonomi, hingga sosial.
Ma'ruf mengatakan di bidang ekonomi, Indonesia, seperti halnya negara-negara lain di dunia, relatif mengandalkan stimulus pemerintah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi. Selain itu, pencapaian Visi Indonesia Maju juga mengalami tantangan yang cukup berat, sehingga membutuhkan transformasi ekonomi yang mampu menggerakkan seluruh sektor dan melibatkan seluruh masyarakat, termasuk lapisan masyarakat terbawah.