REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBAYAN -- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat Resor Agam Ade Putra melaporkan, sebanyak 7 ekor anjing milik warga Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam mati dimangsa satwa liar yang diduga jenis Harimau Sumatra.
"Hasil pengumpulan data, diketahui sebanyak tujuh ekor anjing milik warga setempat mati karena dimangsa satwa liar yang diduga jenis Harimau Sumatra," kata Ade, Selasa (27/4).
Ade menjelaskan, berdasarkan pengakua pemilik ternak Anjing, Novi (40 tahun), dua ekor ternak anjing miliknya dimangsa bergiliran pada malam berbeda. Anjing tersebut diterkam dan diseret dari pondoknya ke arah pinggir ladang. Dan di sekitarnya ditemukan banyak jejak menyerupai tapak kaki harimau.
BKSDA belum dapat menyimpulkan, apakah harimau yang menyerang ternak anjing tersebut merupakan individu yang sama dengan harimau yang menerkam ternak kerbau warga di Matur beberapa hari lalu. Identifikasi lapangan untuk mencari dan mengumpulkan data-data tanda keberadaan satwa berupa jejak, cakaran dan kotoran akan dilakukan untuk memastikan jenis dan individu satwa.
Berdasarkan keterangan Novi, beberapa warga setempat ada yang pernah dan melihat langsung satwa langka dan dilindungi tersebut. Sebelumnya sejak awal Maret sampai pertengahan April ini, sebanyak enam ekor ternak kerbau warga Jorong Cubadak Lilin dan Jorong Sari Bulan, Nagari Tigo Balai Kecamatan Matur ditemukan dalam kondisi mati sebanyak dua ekor dan terluka sebanyak empat ekor.
Tim BKSDA yang sudah melakukan pengusiran sejak Maret lalu, akhirnya memutuskan melakukan evakuasi satwa dengan memasang perangkap sebanyak dua unit. BKSDA menghimbau, warga agar tetap hati-hati dan waspada ketika beraktivitas di ladang dan dipinggir kawasan hutan. Selain itu warga juga telah diminta untuk mengamankan ternaknya dengan cara mengandangkannya.