Selasa 27 Apr 2021 06:12 WIB

Cegah Penularan Covid-19, Doni Ajak Warga Mudik Virtual

Doni minta Satgas Covid bantu warga di daerah yang ingin berkomunikasi secara virtual

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengajak masyarakat agar pelaksanaan mudik Idul Fitri tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19 dapat dilakukan melalui jarak jauh secara virtual. Mudik virtual jadi satu solusi silaturahmi yang biasa dilakukan saat Idul Fitri.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengajak masyarakat agar pelaksanaan mudik Idul Fitri tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19 dapat dilakukan melalui jarak jauh secara virtual. Mudik virtual jadi satu solusi silaturahmi yang biasa dilakukan saat Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengajak masyarakat agar pelaksanaan mudik Idul Fitri tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19 dapat dilakukan melalui jarak jauh secara virtual. Mudik virtual jadi satu solusi silaturahmi yang biasa dilakukan saat Idul Fitri.

Hal itu dikatakan Doni usai melakukan Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC PEN) di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/4).

“Salah satu solusi dalam mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan berbagai upaya silaturahmi secara virtual,” ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (27/4).

Dalam implementasinya, Doni berharap agar tiap-tiap posko yang ada di daerah dapat membantu warganya dalam melakukan komunikasi virtual sebagai pengganti silaturahmi secara langsung. Hal itu khususnya hanya dilakukan bagi warga yang memiliki keterbatasan alat maupun kondisi lain yang dapat menghambat silaturahmi melalui komunikasi virtual jarak jauh.

“Mohon berkenan, posko-posko yang ada di tiap daerah, bisa memberikan kesempatan kepada keluarga yang mungkin belum memiliki fasilitas untuk berkomunikasi secara virtual, untuk bisa difasilitasi,” katanya.

Adapun berkenaan dengan kegiatan keagamaan tersebut, sebelumnya Doni mengatakan bahwa bulan suci Ramadan dan kegiatan Idul Fitri tahun 2021 di tengah pandemi COVID-19 menjadi momentum yang harus disadari sebagian besar masyarakat di Tanah Air untuk tidak melakukan kegiatan mudik karena dapat memicu terjadinya penularan virus SARS-CoV-2.

“Harus kita sadari tahun ini pun mohon tidak mudik dulu. Harus bersabar, harus bisa menahan diri,” ujarnya.

Adapun imbauan yang terus digaungkan Doni tersebut adalah semata-mata untuk melindungi segenap masyarakat dari potensi ancaman COVID-19.

Di sisi lain, hal itu sebagaimana yang juga dikatakan Presiden Joko Widodo dalam arahannya bahwa keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi.

“Ini semuanya untuk kepentingan bersama. Kita harus bisa menyelamatkan diri kita, menyelamatkan keluarga kita dan juga menyelamatkan bangsa kita,” katanya.

Baca juga :Hari Ini, Pemprov DKI dan Polda Metro Bahas SIKM

Dalam hal ini, Doni menjelaskan bahwa berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, momentum libur hari raya nasional dan keagamaan selalu diikuti oleh tren kenaikan kasus COVID-19 di Tanah Air.

Selain angka kasus aktif, peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) di setiap rumah sakit juga terjadi pascaliburan. Di sisi lain, angka kematian juga selalu naik usai liburan. Bahkan angka kematian tenaga medis dan dokter serta perawat cenderung naik.

“Sudah terbukti dengan pasti, setiap libur panjang akan diakhiri dengan peningkatan kasus. Kemudian akan diikuti dengan jumlah pasien di rumah sakit yang meningkat, dan juga akan diikuti dengan angka kematian yang tinggi, termasuk juga gugurnya para dokter, dan juga para tenaga kesehatan lainnya,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement