Senin 26 Apr 2021 19:36 WIB

3,8 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia

Jumlah vaksin AstraZeneca yang telah diterima Indonesia 4.965.600 dosis.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nidia Zuraya
Vaksin Astrazeneca.
Foto: AP/Matthias Schrader
Vaksin Astrazeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia kembali menerima kedatangan batch kedua vaksin AstraZeneca melalui skema multilateral dari Covax facility yang sebanyak 3.852.000 dosis pada Senin (26/4) malam. Pada batch pertama sebelumnya, Indonesia telah menerima 1,1 juta dosis vaksin dari Covax facility.

Sehingga, jumlah total vaksin AstraZeneca yang telah diterima Indonesia melalui skema multilateral ini mencapai sebanyak 4.965.600 dosis vaksin jadi secara gratis. “Alhamdulillah dengan mengucap puji syukur kepada Allah pada malam hari ini Indonesia menerima batch kedua vaksin dari jalur multilateral yaitu dari Covax facility berupa vaksin jadi AstraZeneca sebesar 3.852.000 dosis,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Bandara Soekarno Hatta.

Baca Juga

Retno mengatakan, total keseluruhan vaksin baik dari jalur multilateral maupun bilateral yang telah tiba di Indonesia kini telah mencapai 67.465.600 dosis. Ia melanjutkan, sejak awal pandemi hingga saat ini pemerintah terus mengupayakan ketersediaan vaksin bagi kebutuhan dalam negeri.

Sementara, Indonesia juga terus memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. Menlu pun juga menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya gelombang baru Covid-19 di berbagai negara di dunia serta ditemukannya berbagai varian baru di sejumlah negara.  

Kondisi ini menyebabkan kebutuhan dunia akan vaksin semakin meningkat dan berimbas pada perlambatan pengiriman vaksin di seluruh negara. “Keadaan baru ini mengharuskan pemerintah Indonesia bekerja lebih keras agar ketersediaan vaksin yang aman bagi rakyat Indonesia dapat tercukupi,” tambahnya.

Agar program vaksinasi nasional dapat terus berjalan, pemerintah terus melakukan diplomasi. Menurut Retno, saat ini Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah pemberian vaksinasi terbesar di kawasan Asia setelah RRT dan India.

Retno mengatakan, Indonesia harus bisa belajar dari perkembangan Covid-19 di dunia sehingga gelombang baru tak terjadi di Tanah Air. “Kita berharap pengiriman vaksin multilateral selanjutnya dapat terus dilakukan sesuai rencana. Diplomasi Indonesia akan terus bekerja keras, berkontribusi agar Indonesia dapat segera keluar dari pandemi ini,” kata Retno.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement