Selasa 27 Apr 2021 06:12 WIB

TNI Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Usai Kabinda Papua Gugur

Kasus ini peringatan serius situasi di Papua tidak bisa dianggap biasa

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Hiru Muhammad
Personil TNI memberi hormat saat iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah Kabinda Papua Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya meninggalkan Markas Yonif Raider 754/ENK untuk diberangkatkan ke Jakarta,  di Mimika, Papua, Senin (26/4/2021). Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur setelah terlibat kontak senjata dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua dan akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Foto: ANTARA/Sevianto Pakiding
Personil TNI memberi hormat saat iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah Kabinda Papua Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya meninggalkan Markas Yonif Raider 754/ENK untuk diberangkatkan ke Jakarta, di Mimika, Papua, Senin (26/4/2021). Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur setelah terlibat kontak senjata dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua dan akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani menyampaikan dukacita atas gugurnya Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha  akibat ditembak oleh KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Ia berpesan kepada TNI untuk meningkatkan kewaspadaan usai kejadian tersebut. 

"Langkah TNI dalam penugasan di Papua tentu perlu didukung dengan tingkat kewaspadaan sangat tinggi. Kita tidak menginginkan lebih banyak korban berjatuhan ke depannya, baik dari masyarakat sipil maupun aparat kita," kata Christina dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Senin (26/4).

Politikus Partai Golkar itu mengatakan, kasus ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah bahwa situasi di Papua beberapa hari belakangan tidak bisa dianggap biasa-biasa saja. Eskalasi kekerasan yang makin meningkat dengan jatuhnya korban masyarakat sipil maupun aparat dan pejabat harus menjadi alarm serius untuk memberi tanggapan dan intervensi yang terukur.  "Menko Polhukam dalam hal ini perlu mengambil langkah cermat dan terukur untuk segera merespon situasi dan kondisi yang ada," jelasnya.

Christina juga menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga besar TNI Angkatan Darat dan terkhusus kepada Badan Intelijen Negara (BIN) serta kepada keluarga almarhum yang kehilangan orang yang dicintai. Komisi I DPR memandang perlu untuk segera menggelar rapat terbatas dengan mitra terkait untuk melakukan evaluasi menyangkut langkah-langkah pengamanan yang selama ini dilakukan di Papua agar masalah ini tidak berlarut-larut dan guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement