REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkatkan kerja sama regional khususnya di bidang maritim, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) mengadakan pertemuan secara virtual dengan Australian Maritime Safety Authority (AMSA).
Direktur KPLP, Ahmad secara resmi membuka pertemuan kali untuk membahas agenda Marine Environment Coordination and Planning Meeting (MECPM) yang secara khusus membahas tentang pencegahan dan penanganan pencemaran lingkungan maritim.
“Pertemuan ini adalah Rapat Koordinasi dan Perencanaan Lingkungan Laut Indonesia-Australia,” kata Ahmad, dalam keterangannya yang diterima Republika.co. id, di Jakarta, Sabtu (224/4).
Ahmad menjelaskan, pertemuan ini juga sebagai tindak lanjut dari "Memorandum of Understanding on Transboundary Marine Pollution Preparedness and Response" yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Australia di Bali pada Oktober 2018 silam.
“Australia dan Indonesia memiliki kerja sama yang cukup banyak memperhatikan kesiapsiagaan dan penanganan pencemaran laut lintas batas,” ujarnya.
Pertemuan ini juga merupakan agenda rutin setiap tahun untuk membahas dan bertukar informasi serta pengalaman terkait kemampuan, kesiapsiagaan, tanggung jawab, dan prosedur tanggap darurat terhadap kejadian pencemaran terutama tumpahan minyak di laut.
Ahmad menyatakan, Indonesia telah setuju dengan inisiatif dan upaya kolaborasi, serta persiapan terkoordinasi dan menetapkan protokol komunikasi dan langkah-langkah lain untuk memfasilitasi kerja sama penanggulangan pencemaran bersama jika terjadi ancaman atau insiden pencemaran laut lintas batas.
Indonesia juga sangat mendukung pembangunan dalam hal ini dan kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut. Sebagai negara tetangga, Indonesia menantikan lebih banyak latihan antara Indonesia dan Australia.
"Saya percaya bahwa kami selalu menjaga semangat mempromosikan keselamatan navigasi dan melindungi lingkungan laut dari tumpahan minyak,” ungkap Ahmad
Selain agenda tersebut, Indonesia menyampaikan untuk terus menguatkan kerja sama di forum International Maritime Organization mengingat kedua Negara merupakan Anggota Dewan IMO. Dalam pertemuan ini, Indonesia dan Australia berbagi informasi mengenai kondisi terkini kemampuan masing-masing negara dalam menanggulangi pencemaran laut terutama yang diakibatkan oleh tumbuhan minyak di laut serta rencana ke depan, kesiapsiagaan, serta terkait tanggung jawab dan kompensasinya.