Sabtu 24 Apr 2021 13:47 WIB

KRI Nanggala Bisa Lakukan Penghematan Oksigen

Sebelumnya diperkirakan cadangan oksigen KRI Nanggala habis hari ini.

KRI I Gusti Ngurah Rai-332 bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (24/4/2021). Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 difokuskan di laut sebelah utara Bali, yakni sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Foto: Antara/Zabur Karuru
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (24/4/2021). Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 difokuskan di laut sebelah utara Bali, yakni sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyebutkan, ABK KRI Nanggala-402 bisa melakukan penghematan oksigen. Sebelumnya, disebut prediksi awal cadangan oksigen hanya bisa bertahan 72 jam sejak hilang kontak pada Rabu (21/4) dini hari.

"Mereka akan melakukan prosedur penghematan," kata Julius ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu (24/4).

Baca Juga

Prosedur ini, kata dia, bisa dilakukan dengan cara para prajurit tak melakukan banyak pergerakan atau aktivitas di dalam kapal hingga KRI bisa ditemukan. "Misalnya, tidak banyak beraktivitas, dan juga bisa tidur saja di dalam kapal," kata Julius.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, memperkirakan kemampuan oksigen KRI Nanggala apabila berada dalam kondisi blackout mampu 72 jam atau kurang lebih 3 hari. "Jadi, kalau kemarin saat hilang kontak pukul 03.00 WITA, sampai Sabtu pukul 03.00 WITA. Mudah-mudahan ini segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada," katanya, Kamis (22/4).

Yudo mengatakan bahwa KRI Nanggala ini dalam keadaan siap, baik personel maupun material. Ia menegaskan bahwa personel lengkap serta material sudah ada dan sudah mendapat surat kelaikan.

Kapal KRI Nanggala ini dibuat pada 1977 dan diterima angkatan laut delivery pada 1981 buatan HDW Jerman. Riwayat kapal ini, dia menambahkan, sudah menembak torpedo latihan sebanyak 15 kali dan menembak torpedo perang dua kali dengan sasaran kapal eks KRI, keduanya tenggelam.

"Jadi, KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur sehingga kami libatkan untuk latihan penembakan torpedo latihan maupun perang," katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement