Sabtu 24 Apr 2021 04:04 WIB

Mayoritas Pasien Wisma Atlet Tanpa Gejala dan Gejala Ringan

Tercatat jumlah pasien Wisma Atlet mendekati 1.600 orang atau meningkat 400 orang

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Seorang pasien COVID-19 berolah raga di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta,  (ilustrasi).
Foto: MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO
Seorang pasien COVID-19 berolah raga di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat mencatat pasien Covid-19 bertambah 400 orang dalam tiga hari terakhir atau naik menjadi 26,34 persen. Mayoritas yang menjalani perawatan medis di RS Darurat Wisma Atlet adalah pasien tanpa gejala hingga bergejala ringan.

"Kasus Covid-19 mulai merangkak dan yang masuk ke RSD Wisma Atlet juga mulai naik. Jika sebelumnya 21 persen kemudian per 23 April 2021 pukul 06.00 WIB, tercatat jumlah pasien sudah mendekati 1.600 orang atau meningkat 400 orang yang positif dalam tiga hari terakhir," kata Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Letkol Laut (K) drg M Arifin saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema "Jangan Lengah, Covid-19 Masih Mewabah", Jumat (23/4).

Baca Juga

Ia menambahkan, kebanyakan pasien yang masuk RS Darurat Wisma Atlet tidak menunjukkan gejala dan bergejala ringan. Hanya sedikit yang bergejala sedang yang masuk. Sementara itu, pihaknya mencatat rentang usia pasien yang masuk RS Darurat Wisma Atlet kebanyakan 20 hingga 40 tahun. Sedangkan pasien berumur 50 tahun keatas lebih sedikit.

"Namun, dinamika ini masih berlangsung. Karena pasien yang masuk dalam tiga hari terakhir meningkat," ujarnya.

Arifin mengaku tidak bisa memperkirakan kemungkinan bertambahnya pasien Covid-19 selama periode tiga hari kedepannya. Kendati demikian, pihaknya berharap pasien yang masuk RS Darurat Wisma Atlet tidak melonjak naik seperti libur natal dan tahun baru beberapa waktu lalu.

Ia mengenang saat itu pasien yang masuk ke RS Darurat Wisma Atlet sangat banyak hingga mengakibatkan RS ini penuh. Akibatnya pihaknya terpaksa mengalihfungsikan tower 8 dan 9 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara.

"Padahal Wisma Atlet Pademangan biasanya digunakan untuk karantina orang yang datang dari luar negeri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement