Jumat 23 Apr 2021 07:48 WIB

Nama Azis Syamsuddin dalam Pengurusan Perkara Penyidik KPK

Azis Syamsuddin kenalkan Wali Kota Tanjungbalai dengan penyidik KPK Stepanus.

Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (22/4/2021). KPK menetapkan Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan Pengacara Maskur Husain sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara terkait penanganan perkara Wali Kota Tanjung Balai Tahun 2020-2021.
Foto:

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan, nama hebat lembaga antirasuah sudah mulai runtuh. Ia memandang kegarangan KPK sejak adanya dimulai kontroversi pemilihan capim KPK dan kedua RUU KPK.

"Jadi, akibat revisi & kontroversi ini kemudian menyebabkan babak belurnya KPK. Untuk ini, meskipun saya prihatin; sedih, tapi masih berharap Dewas KPK mampu memberesi ini semua. Memberesi 2 hal paling krusial," kata Boyamin dalam keterangannya, Jumat (23/4).

MAKI berharap dengan ditahannya  penyidik KPK dari unsur Polri Stepanus Robin Pattuju (SRP) usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap terkait pengurusan perkara di KPK menjadi introspeksi Dewas KPK dam Pimpinan KPK agar tidak lagi mengumbar narasi-narasi yang selalu membodohi masyarakat.

"Misal dengan kalimat, KPK tetap kuat, KPK tetap hebat, KPK akan melakukan pencegahan yang hebat gitu, " ucap Boyamin.

Karena, narasi tersebut ternyata  tidak terbukti. "Jadi, tolonglah KPK terutama pimpinan KPK untuk menghentikan narasi seakan dirinya hebat, seakan-akan tidak masalah, seakan-akan semua rakyat mendukung KPK padahal sama sekali tidak. Semua mencibir KPK, "tegas Boyamin.

"Jadi, ini harus ada perbaikan dan saya akan menunggu sampai 3-6 bulan, kalau ini tidak ada perbaikan dan tak ada prestasi yang hebat, maka saya minta pimpinan KPK mundur saja dan dilakukan pemilihan ulang oleh Pansel, Presiden yang lebih bebas memilih orang, mungkin tak ada dugaan transaksional di DPR," tambah Boyamin.

Mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto menyatakan lembaga antirasuah sedang ditonjok bertubi-tubi. Menurutnya sebagian insan KPK di kepemimpinan Firli Bahuri telah terinfeksi virus nir-integritas yang sangat akut dan sangat meresahkan.

"Ada tren integritas tak lagi dimuliakan dan ditempatkan dalam suatu kehormatan sebagai suatu nilai dan menjadi tahta yang sangat dijunjung tinggi. Integritas menjadi menjadi barang "murahan" sehingga bisa diperjualbelikan secara "bebas"," kata BW sapaan akrab Bambang dalam pesan singkatnya.

Saat ini, lanjut BW, tidak ada jaminan virus nir-integritas tidak menginfeksi insan KPK lainya. Hal itu lantaran keteladanan dari Pimpinan KPK  saat ini belum bisa memberikan contoh dalam menjaga integritas dan akuntabilitasnya tanpa cela dan titik, tanpa koma.

Menurut BW, untuk menghilangkan aib dan karma ia mendesak Pimpinan KPK segera mengundurkan diri. Menurutnya, kepantasan kepemimpinannya ternoda dengan ketidakmampuannya mengeksekusi integritas sebagai suatu harga mati, apapun risiko dan taruhannya.

photo
Kinerja KPK menjadi sorotan publik. - (Republika/Berbagai sumber diolah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement