Kamis 22 Apr 2021 11:28 WIB

Lokasi Pasti KRI Nanggala-402 Masih Belum Ditemukan

KRI Nanggala-402 sudah hilang selama 30 jam dari radar sejak 30 jam.

KRI Hasan Basri 382 disiagakan sebagai bagian dari operasi pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). TNI AL telah menetapkan titik evakuasi pencarian kapal selam tersebut di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Foto:

Kemarin malam, Nanggala-402 diperkirakan masuk ke dalam palung dengan kedalaman mencapai 700 meter. "Kemungkinan. Kemungkinan di 600-700 meter," ungkap Kepapa Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL), Laksamana Pertama Julius Widjojono, saat dihubungi wartawan, Rabu (21/4).

Setelah hilang kontak, pencarian langsung dilakukan oleh kapal lain yang terlibat dalam satuan tugas latihan tersebut. Pada pukul 07.00 WIB, melalui pengamatan udara dengan helikopter ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam.

Disebutkan pula, dalam latihan tersebut KRI Nanggala-402 membawa 53 awak di dalamnya. Jumlah tersebut terdiri dari 49 orang anak buah kapal atau ABK, satu orang komandan kapal, dan tiga orang artileri senjata angkatan laut atau Arsenal.

Hingga Rabu malam pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau. Kedua kapal tersebut diterjunkan untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.

TNI AL juga telah mengirimkan distres International Submarine Escape and Rescue Liaison Officer (ISMERLO). Beberapa negara disebut sudah merespons dan siap memberikan bantuan, beberapa di antaranya adalah AL Singapura, AL Australia, dan AL India.

KRI Nanggala-402 menjadi salah satu pelaku pada latihan penembakan rudal di Laut Bali, yang direncanakan dilaksanakan pada Kamis (22/4), yang juga disaksikan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AL, Laksamana Yudho Margono. KRI Nanggala-402 memiliki "saudara kembar", yaitu KRI Cakra-401.

Secara teknis, KRI Nanggala-402 berasal dari Type 209/1300 yang dibuat galangan kapal Howaldtswerke di Kiel, Jerman Barat, yang dipesan Indonesia pada 1977, dan memasuki dinas aktif pada 1981.Sistem propulsi KRI Nanggala-402 berintikan motor diesel-elektrik Siemens low-speed yang tenaga kerjanya langsung disalurkan ke baling-baling di buritan.

Kekuatan daya dorongnya adalah 5.000 shp (shaft horse power), sedangkan baterai-baterai listriknya dengan bobot sekitar 25 persen bobot bruto kapal menyimpan daya listrik. Adalah empat mesin diesel MTU diesel supercharged yang bertanggung jawab dalam penyediaan daya listrik kapal.

photo
Personel penerbang TNI AL menyiapkan Helikopter Bell (HU-4206) yang akan mengangkut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuju KRI Dr Soeharso di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4/2021). Panglima TNI bertolak menuju KRI Dr Soeharso untuk memantau langsung operasi pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan utara Bali sejak Rabu (21/4) kemarin. - (Antara/Fikri Yusuf)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement