REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pelaksanaan pelebaran ruas Jalan Raya Pajajaran dari Simpang Warung Jambu hingga Lippo Keboen Raya terus dilanjutkan. Salah satu ruas yang dikerjakan pada tahun ini, ada di segmen Koperasi Sejahtera Bersama (KSB) hingga Burger King di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor sepanjang sekitar 200 meter.
Di sepanjang ruas itu, ada sekitar 12 bangunan yang berdiri sehingga perlu penyelarasan geometri. Sosialisasi terhadap pemilik 12 bidang tersebut sudah dilakukan sejak 2019, namun karena adanya refokusing anggaran, sehingga pengerjaan fisik belum bisa dilakukan.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim mengatakan, untuk penyelarasan geometri tersebut, bagian depan dari 12 bangunan itu harus dimundurkan sekitar 1,5 hingga tiga meter. Langkah itu dilakukan agar pelebaran jalan bisa dikerjakan.
"Sudah bertahun-tahun juga ruas jalan itu hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan saja, kurang nyaman. Jadi ini semua untuk kepentingan bersama. Disamping itu ada program APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang harus kita sambut bersama," kata Dedie di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (19/4).
Menurut Dedie, jika penyelarasan geometri hingga pelebaran jalan di ruas itu terwujud, jalur bisa menjadi lebih lancar dan tak ada lagi efek bottleneck. Apalagi, jalur pedestrian yang nantinya dibangun bakal terintegrasi dengan jalur sepeda.
Dedie berharap, waktu pemunduran pagar tersebut bisa dilaksanakan pada bulan ini. Termasuk penyesuaian atas utilitas publik seperti milik PT Telkom, PLN, serta PDAM. "Tinggal nanti kesiapan dari para pemilik lahan untuk menyesuaikan dengan kondisi atau langkah yang diambil secara teknis di lapangan," jelas eks direktur KPK itu.
Dedie mengatakan, penyelarasan juga dilakukan untuk beberapa billboard atau reklame yang berdiri di ruas Jalan Raya Pajajaran. Untuk semua pekerjaan itu, Pemkot Bogor menargetkan penyelesaian pada akhir Mei. Sehingga perbaikan saluran drainase dan pembangunan jalur pedestrian bisa segera dimulai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menjelaskan, secara menyeluruh pembangunan jalur pedestrian dari Simpang Warung Jambu hingga ke seberang rumah dinas wali kota sudah banyak dilakukan pengerjaan fisiknya. Rata-rata, lebar trotoar yang dibangun sekitar tiga meter.
"Masih banyak beberapa yang harus diselesaikan di lapangan, termasuk juga titik yang sedikit krusial adalah di antara KSB sampai kepada Burger King ini. Kebutuhan lahan untuk trotoar ini sebenarnya tiga meter untuk penyeragaman dari titik tersebut. Dan kondisi sekarang sebenarnya sangat mengganggu karena ada penyempitan badan jalan di situ," tutur Chusnul.
Berdassrkan kondisi eksisting saat ini, sambung Chusnul, memang garis sempadan pagar (GSP) di 12 bangunan tersebut terlalu maju. Sehingga terjadi penyempitan jalan. Jika GSP sudah selaras, menurut dia, pembangunan jalur pedestrian dan normalisasi saluran air juga berjalan sesuai rencana.
"Nah, ini yang saat ini dibutuhkan untuk kejelasan dari pemilik lahan untuk bisa berpartisipasi dalam pembangunan di Kota Bogor. Pembangunan ini juga untuk memudahkan masyarakat untuk melewati jalan tersebut untuk bisa menggunakan badan jalan," kata Chusnul.