Ahad 18 Apr 2021 19:43 WIB

Pemkot Yogya Klaim Prokes Diperketat Selama Ramadhan

Satpol PP Yogya menyebut prokes kegiatan Ramadhan sama dengan aturan PPKM Mikro

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kotak infaq dengan hand sanitizer saat  shalat Jumat di Masjid UGM, Yogyakarta, Jumat (16/4). Pada Jumat pertama Ramadhan 1442 H umat Muslim bisa menggelar ibadah shalat Jumat dengan berjamaah menggunakan protokol kesehatan Covid-19 ketat.
Foto:

Tiga hari pertama Ramadhan, belum ditemukan pelanggaran terhadap prokes. Menurut Agus, pertengahan atau akhir Ramadhan baru dimungkinkan akan banyak diadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Selama tiga malam Ramadhan masih aman dan landai, orang masih fokus shalat tarawih. Dimungkinkan nanti di pertengahan atau akhir bulan baru ramai," jelas Agus.

 Terkait pelaksanaan pasar Ramadhan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah di tingkat kecamatan. Pemantauan pun juga dilakukan di tiap pasar Ramadhan yang ada di Yogyakarta.

"Setiap hari teman-teman kemantren (kecamatan) dan Forkompimcam mengawal kegiatan ini. Kami siap back up kalau diperlukan," katanya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga meminta pemerintah kecamatan untuk lebih selektif dalam mengeluarkan perizinan pasar Ramadhan. Sehingga, diharapkan tidak banyak titik pasar Ramadhan di Kota Yogyakarta.

"Ini yang teman- teman kemantren (kecamatan) sifatnya dinamis, mana yang harus dikuatkan untuk mencegah kerumunan," kata Heroe.

Jumlah pedagang di tiap pasar Ramadhan juga diminta untuk dibatasi. Begitu pun dengan jarak antar lapak pedagang yang harus diatur minimal lima meter.

Bahkan, kata Heroe, juga dimungkinkan untuk dilakukannya penambahan rute jalan di pasar Ramadhan dengan manajemen rekayasa lalu lintas melalui kebijakan satu arah. Diharapkan, melalui kebijakan ini kerumunan masyarakat selama di pasar Ramadhan dapat diminimalisasi.

 

"Selama semua disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan baik, semua aktivitas dimungkinkan jalan. Yang penting tidak menimbulkan kerumunan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement