Jumat 16 Apr 2021 21:00 WIB

Muncul Wacana MLB Coba Goyang Kepemimpinan Cak Imin di PKB

Sebagian pengurus PKB di kabupaten/ kota diklaim terus berkomunikasi membahas MLB.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Foto:

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago merasa heran dengan isu kudeta terhadap Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang muncul dari sebagian kader di daerah. Alasannya, kinerja Cak Imin di PKB sedang baik-baik saja.

Elektabilitas PKB pada masa kepemimpinan Cak Imin terbilang lumayan dalam Pemilu 2019 hingga masuk lima besar. Sehingga, isu kudeta dengan rencana menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) dianggap Pangi tak tepat kalau didasarkan pada kinerja Cak Imin.

Tercatat, suara PKB pada Pileg 2014 mencapai 11.298.950 atau 9,04 persen. Sedangkan pada Pileg 2019 mendapatkan 13.570.097 suara atau 9,69 persen. Cak Imin memimpin PKB di dua pemilu itu.

"Wacana KLB (MLB) itu menjadi aneh bin ajaib apabila partai dalam kondisi lagi baik-baik. Misalnya kalau ada parpol KLB mungkin saja, karena partai elektabilitas partai tersebut yang lagi jeblok ada alasan kuat untuk mengelar KLB dan Munaslub," kata Pangi kepada Republika, Rabu (14/4).

Selain itu, Pangi tak sepakat dengan MLB dalam sebuah parpol. Ia menyarankan pihak yang tak puas bisa berkompetisi pada gelanggang seperti munas atau mukhtamar untuk mengambil alih kepemimpinan partai. Hal ini berlaku bagi para kader PKB yang tak suka dengan kinerja Cak Imin.

"Tapi enggak harus di tengah jalan tiba-tiba mau takeover partai atau melakukan pembegalan partai," ujar Pangi.

Pangi menilai ajang munaslub/KLB (MLB) cenderung merusak demokrasi. Aksi semacam itu serupa dengan begal demokrasi karena tidak sesuai dengan alam demokrasi.

"Pergantian elite partai bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih berkelas dan elegan tanpa harus dengan melakukan manuver seperti KLB (MLB)," ucap Pangi.

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ersento Maraden Sitorus memantau beberapa pekan belakangan ada dorongan dari kalangan internal PKB untuk melakukan Muktamar Luar Biasa. Ia mengamati sosok Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD berpeluang besar menduduki kursi nomor satu di PKB.

Fernando menilai dorongan MLB PKB tidak bisa dianggap hanya merupakan dinamika organisasi. Ia menangkap sinyal gerakan itu terus bergulir dan semakin kuat di PKB.

"Kalau sampai terjadi Muktamar Luar Biasa PKB dalam waktu dekat, ini menjadi kesempatan PKB untuk lepas dari partai keluarga dan menjadikan partai yang modern," kata Fernando dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Selasa (13/4).

Fernando menyebut Mahfud MD dan Menteri Agama Gus Yaqut menjadi calon kuat untuk menggantikan Muhaimin Iskandar apabila Muktamar Luar Biasa PKB jadi dilaksanakan. Dari kedua nama tersebut, ia meyakini Mahfud MD lebih memiliki potensi dan memberikan dampak positif bagi PKB.

"Mahfud sampai saat ini masih memiliki peluang besar untuk berkompetisi pada pilpres 2024 yang akan datang. Apalagi kalau Mahfud sudah menjadi pimpinan PKB maka akan semakin membuka peluang," ujar Fernando.

Fernando memandang peluang Mahfud MD pada pilpres 2024 yang datang akan memberikan dampak positif bagi PKB.

"Ini bisa membuka peluang bagi PKB untuk menduduki peringkat ke-3 dalam perolehan suara nasional," ucap Fernando.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement