Rabu 14 Apr 2021 20:45 WIB

PPP dan PKS Terbuka Jalin Koalisi di 2024

PPP dan PKS sama-sama ingin membuat kontestasi 2024 berjalan lancar.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Presiden PKS Ahmad Syaikhu berbincang dengan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat silahturahmi antara kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (14/4). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan sekaligus menyamakan pandangan terkait langkah-langkah politik yang memihak umat.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu berbincang dengan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat silahturahmi antara kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (14/4). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan sekaligus menyamakan pandangan terkait langkah-langkah politik yang memihak umat.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi mengatakan PPP sangat terbuka berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal itu disampaikan Arwani usai pertemuan antara PKS dan PPP digelar di Kantor DPP PKS, Rabu (14/4). 

"Salah satu yang menjadi poin penting dalam kerjasama dalam membangu  demokrasi yang lebih baik saya kira juga proses-proses menuju pemilu 2024, sangat terbuka untuk kita bicarakan dengan PKS," kata Arwani, Rabu (14/4).

Baca Juga

Arwani menambahkan kerja sama yang dibangun oleh PKS dan PPP tidak hanya satu sisi saja, seperti misalnya tentang sistem kepemiluan. Namun juga bagaimana membuat kontestasi di 2024 berjalan lancar dan dinikmati semua pihak. 

"Saya kira tentu kita terbuka untuk bicara dalam berbagai sisi untuk menuju tatanan 2024 lebih baik," ujarnya.

Sekjen PKS, Aboebakar Alhabsyi menilai peluang untuk membentuk koalisi Islam sangat terbuka. Dirinya tak menampik bahwa pertemuan tersebut merupakan penjajakan untuk pemilu 2024.

"Siapapun yang akan bergabung dengan kita dan akan kita menyatukan kerjasama besar kita denhan partai lain. Maupun dengan yang lain, jadi sangat mungkin waktu masih panjang," katanya.

"Penjajakan-penjajakan ini masih ada 2,5 tahun atau 3 tahun, eh 2,5 tahun. Sangat memungkinkan," ucapnya menambahkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement