REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat (9/4), mengecek langsung kondisi infrastruktur transporasi yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah terjadinya bencana alam Badai Siklon Seroja, pada Senin (5/4) lalu. Menteri Budi melihat langsung Bandara El Tari dan Pelabuhan Tenau di Kupang, serta Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
Akibat badai tersebut, Bandara El Tari, Kupang mengalami kerusakan antara lain pada plafon terminal penumpang di area selasar keberangkatan dan kedatangan domestik, ruang tunggu, serta di area kedatangan internasional. Namun demikian, Menhub mengungkapkan, kerusakan tersebut tidak mengganggu operasional Bandara El Tari.
“Saat ini pengerjaan perbaikan fasilitas bandara sedang terus dilakukan,” kata Menhub dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (9/4)
Adapun di Pelabuhan Tenau, Kupang, tidak seperti di Bandara El Tari yang mengalami kerusakan, kondisinya baik karena tidak terdampak badai. Sehingga, dapat beroperasi seperti biasa.
Pada kunjungan ini, Menteri Budi juga menyerahkan bantuan berupa barang-barang kebutuhan pokok (sembako), kepada masyarakat dan para petugas di bandara dan pelabuhan. Menhub pun membagikan sejumlah masker kepada para calon penumpang dan petugas.
Bantuan sembako berasal dari hasil kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor transportasi yakni Angkasa Pura I Bandara El Tari, Airnav Indonesia, Pelindo II Kupang, Kemenhub melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang, dan Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI).
“Banyak pegawai dan petugas yang terkena dampak dari bencana ini. Saya menyampaikan keprihatinan dan saya harapkan KSOP, operator penyelenggara pelabuhan dan bandara, dan asosiasi dapat memberikan semangat kepada para pegawai yang terdampak, sehingga tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,” tutur Menhub.
Usai dari Kupang, Menhub melanjutkan perjalanan ke Waingapu. Menteri Budi mengecek kondisi Bandara Umbu Mehang Kunda yang masih ditutup sejak Senin (5/4) lalu akibat terendam banjir. Banjir merendam hingga setinggi kurang lebih satu meter, yang menyisakan lumpur di area bandara.
“Peristiwa banjir ini sangat dahsyat, karena di Waingapu tidak pernah ada banjir seperti ini. Saat ini sedang dilaksanakan pembersihan dan perbaikan. Kami targetkan Minggu (11/4) bandara ini sudah bisa melayani penerbangan kembali,” ucap Menhub.
Di Waingapu, Menhub juga mendengarkan penjelasan dari Bupati Sumba Timur Khritofel Praing. Di Kabupaten ini, banjir merendam 5.100 rumah dan 12 ruas jalan, serta memutus jembatan, dan ada bendungan yang jebol.
Mendengar hal tersebut, Menhub segera berkoordinasi dengan kementerian terkait lainnya, khususnya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dari Waingapu, Menteri Perhubungan melanjutkan kunjungan kerja ke Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.