REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprioritaskan vaksinasi Covid-19 untuk lanjut usia (lansia) di kota-kota yang menjadi tujuan mudik. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi masyarakat yang nekat pulang kampung pada Lebaran mendatang.
"Makanya vaksin ini kita prioritaskan ke kota-kota tujuan yang banyak lansianya, sehingga lansia di kota-kota ini kita prioritaskan," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Kamis (8/4).
Ia mengatakan, lansia harus diprioritaskan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Pasalnya apabila terpapar Covid-19, mereka sangat berisiko meninggal dunia.
"Dari 1,5 juta orang yang terkena, hanya 10 persen yang lansia, tapi dari 41.000 yang wafat 50 persen itu lansia. Jadi kelihatan sekali lansia itu fatality rate-nya tinggi, risikonya tinggi," ujar Budi.
Untuk itu, ia meminta seluruh kepala daerah untuk memprioritaskan lansia untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. Sebab hingga saat ini, vaksinasi Covid-19 untuk lansia masih rendah ketimbang petugas pelayanan publik.
"Kita butuh semua kepala daerah memprioritaskan penyuntikan lansia, karena kematiannya tinggi dan belum semua kabupaten kota yang memprioritaskan lansia," ujar Budi.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong jumlah vaksin dan kecepatan vaksinasi Covid-19 terus ditingkatkan. Wapres mengatakan, hingga 31 Maret 2021 telah dilakukan vaksinasi sebanyak 8 juta orang, dengan 3,6 juta orang telah memperoleh vaksinasi lengkap atau sekitar 1,3 persen dari jumlah penduduk.
Namun demikian, Ma'ruf menyebut rasio dosis vaksinasi per 100 penduduk masih di bawah rata-rata dunia. "Karena jumlah penduduk kita besar, rasio dosis vaksinasi per 100 penduduk baru sekitar 4,2 orang dibawah rata-rata dunia 7,4 orang," ujar Ma'ruf saat menjadi pembicara dalam Forum Indonesia Bangkit, dengan Tema: “Health Care Industry and Economy Recovery”, Selasa (6/4).