Kamis 08 Apr 2021 00:02 WIB

IA ITB Angkatan I Lemhanas Beri Donasi Korban Bencana NTT

Pengumpulan donasi ini masih merupakan bagian dari gerakan Ganesha Peduli Bencana. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ikatan Alumni Taplai ITB Angkatan I Lemhanas memberikan donasi ke korban bencana NTT.
Foto: Istimewa
Ikatan Alumni Taplai ITB Angkatan I Lemhanas memberikan donasi ke korban bencana NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Alumni Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (Taplai) Ikatan Alumni (IA) ITB Angkatan I Tahun 2021 Lemhannas RI, menyerahkan donasi senilai Rp 25 juta kepada Wakaf Salman di Lumens Kopi Masjid, Rabu (7/4). Bantuan tersebut, akan diberikan untuk meringankan beban korban bencana banjir bandang dan longsor di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Ketua TapLai IA ITB Angkatan I Lemhanas, Elfi Meilano, ini kegiatan pertama d bidang sosial. Tapi, berikutnya akan cukup banyak kegiatan sosial dilakukan karena anggotanya sudah banyak yang bekerja sebagai profesional bukan fresh gradute. 

Organisasinya sendiri, kata dia, baru berdiri. Anggotanya, peserta angkatan pertama Lemhanas sebanyak 97 orang. Ini, kegiatan sosial pertama organisasinya. 

"Kami menggandeng Wakaf Salman karena sudah berpengalaman dibidang ini dan kan kami Alumni ITB. Dana yang terkumpul ada Rp 25 juta. Ini akan kami teruskan karena beberapa komunitas alumni ITB melakukan hal yang sama," katanya.

Menurut Corporates Wakaf Salman menyampaikan, Ryan Faisal, pengumpulan donasi tersebut masih merupakan bagian dari gerakan Ganesha Peduli Bencana yang sudah dimulai sejak akhir Februari.

"Tapi kemudian ada banjir bandang di NTT. Kami menjalin kerja sama dengan komunitas gerak bareng yang concern di bencana. Kami juga banyak menjalin kerja sama dengan komunitas," katanya. 

Saat ini, kata dia, sudah ada relawan yang sampe di lokasi bencana. Ternyata, ada dua pulau yang cukup parah salah satunya Pulau Adonara. 

"Dua daerah itu di pilih karena angka meninggalnya meningkat ada 67 orang. Diperkirakaan 51 orang masih dalam pencarian," kata Ryan seraya mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan bantuan di kedua pulau tersebut.

Bentuk bantuannya, kata dia, berbentuk tunai. Karena, setelah berkomunikasi dengan relawan di lapangan, agak sulit kalau bantuan yang dibawa berbentuk fisik karena perjalanannya cukup sulit.

"Dari hasil laporan, bantuan yang diperlukan adalah perlengkapan shalat, makanan, higien kit, matras, perlengkapan bayi. Ini yang akan dibeli dan distribusikan," katanya.

Ganesha Peduli Bencana adalah program kerja sama antara Ikatan Alumni ITB dengan Wakaf Salman. Ganesha Peduli Bencana hadir untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana, diantaranya dengan menyediakan Instalasi Pengolahan Air (IPA). 

Fasilitas ini menggunakan konsep Modular dan Mobile yang memungkinkan untuk penyebaran ke berbagai lokasi bencana dengan cepat, serentak, serta langsung menghasilkan minum untuk 4.000 sampai 5.000 korban bencana.

Seperti diketahui, warga NTT mengalami bencana setelah hujan lebat dan angin kencang melanda berhari-hari. Kabarnya, lebih dari tujuh ratus rumah dan sejumlah jembatan hancur. Puluhan warga dikonfirmasi meninggal dunia, sedangkan sebagian lainnya dilaporkan masih hilang. Ganesha Peduli Bencana menjadi salah satu wujud kepedulian kita kepada mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement