REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda mengingatkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan pihak sekolah harus bekerja sama dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat terkait dengan rencana uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) mulai pekan ini.
Dia mengatakan, mitigasi di sekolah harus mendapatkan prioritas utama untuk mencegah anak tertular Covid-19 di sekolah. "Meskipun anak-anak lebih rendah tertular dibandingkan orang dewasa bukan berarti sekolah aman 100 persen dari penularan," kata Oman di Jakarta, Senin (5/4).
Anggota Komisi E DPRD DKI itu menuturkan, Fraksi PAN menyetujui rencana uji coba PTM di sekolah. Hanya saja, Oman menekankan, hal yang menjadi substansi utama, seperti keselamatan jiwa siswa dan guru di sekolah harus menjadi perhatian khusus Pemprov DKI.
"Karena berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kebanyakan pasien anak yang positif Covid-19 muncul dengan gejala ringan, sehingga itu harus menjadi kewaspadaan bersama," ujar Oman.
"Jangan ada toleransi terkait dengan protokol kesehatan di sekolah. Ketika ada sekolah dianggap belum siap menggelar pembelajaran tatap muka, jangan memaksakan untuk dibuka," kata Oman menambahkan.
Dia pun mengingatkan, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI harus segera mengeluarkan petunjuk dan teknis (juknis) atau aturan mengenai penerapan protokol kesehatan di sekolah. "Saya berharap uji coba pembelajaran tatap muka ini berhasil di Jakarta sehingga hanya sekolah yang sangat siap saja dengan protokol kesehatan ketat yang dibuka," tuturnya.
Oman juga menyinggung program vaksinasi agar Disdik DKI fokus menyasar guru, siswa SMA, maupun mahasiswa. Sehingga pada tahun ajaran baru nanti, sekolah dan kampus dapat dibuka secara keseluruhan. "Vaksinasi untuk guru dan siswa yang sudah layak mendapatkan vaksinasi mesti digencarkan oleh pemprov," jelasnya.
Pemprov DKI mengagendakan uji coba pembelajaran tatap muka di 100 sekolah mulai 7 April hingga 29 April 2021. Dari 100 sekolah itu, 42 lokasi di antaranya adalah sekolah dasar (SD). "Kandidat sekolah yg akan mengikuti uji coba adalah 100 sekolah terdiri dari sekolah negeri dan swasta," kata Kepala Bidang SD Disdik DKI, Momon Sulaeman.