REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan prahara yang terjadi di tubuh partainya membuat kader di seluruh Indonesia semakin solid. "Adanya situasi yang terjadi kemarin membuat pimpinan partai sering berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan kader hampir setiap hari. Hikmah terbesarnya kami semakin solid," ujarnya di sela temu pimpinan DPC-DPD di Kedai Hutan Cempaka Prigen, Kabupaten Pasuruan, Senin (5/4) petang.
Khusus kepada kader di Jatim, putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mengapresiasi dan memuji soliditas antarpimpinan di 38 DPC hingga ke tingkat bawah. Pada kesempatan tersebut, AHY menyapa secara langsung dan berharap membuat kader semakin solid, terutama setelah melalui ujian sangat penting, yaitu tentang kesetiaan, soliditas, dan kebulatan tekad untuk sama-sama menjaga serta mempertahankan kedaulatan, kehormatan maupun eksistensi partai.
"Saya kagum dengan loyalitas maupun kesetiaan kader dan pengurus Demokrat di Jatim yang setia menyelamatkan kedaulatan serta kehormatan partai," ucap dia.
Suami Annisa Pohan tersebut juga berpesan agar pimpinan dan kader kembali fokus, lalu tetap bekerja membantu rakyat setelah keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI menolak kepengurusan kubu Moeldoko beberapa waktu lalu. Sementara itu, bertempat di lereng Gunung Arjuno tersebut, AHY didampingi Sekretaris Jenderal DPP Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum DPP Renville Antonio, Plt Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak, Plt Sekretaris Demokrat Jatim Bayu Airlangga beserta pengurus dan para ketua DPC se-Jatim.
Selain temu kader, AHY dan rombongan menyempatkan untuk menginap di tenda selama semalam di tengah hutan yang dikelilingi pohon pinus tersebut.Sebelum ke Jawa Timur, AHY dan pengurus DPP telah melakukan konsolidasi di Yogyakarta, kemudian dilanjutkan ke Jawa Tengah. "Terima kasih kepada Partai Demokrat Jatim maupun DPC-DPC yang telah berjuang siang malam melakukan konsolidasi dan memberikan keyakinan kepada masyarakat adanya praktik-praktik yang jauh dari demokrasi bermoral," tutur AHY menegaskan.