Jumat 02 Apr 2021 18:10 WIB

Rasa Duka dan tak Aman Jadi Faktor Utama Pemicu Radikalisme

Dari kedua surat ditemukan perbedaan jelas dibalik alasan mereka melakukan 'jihad'.  

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Analisis grafolog terkait surat wasiat pelaku terorisme.
Foto:

Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid menyebutkan, bahwa hasil analisis grafologi tersebut sejalan dengan hasil kajian The Wahid Institute mengenai radikalisme di Indonesia. "Penjelasan Grafolog ini sejalan dengan hasil penelitian kami, bahwa rasa duka itu menjadi faktor terbesar yang mendorong orang menjadi radikal." kata Yenny Wahid, Kamis (1/4).

Dari hasil kajian The Wahid Institute disebutkan, orang yang bertindak radikal lebih dipengaruhi oleh perasaan gelisah dan depresi. Ketika anak-anak muda yang gelisah cenderung ingin melakukan sesuatu, mereka kemudian lebih mudah dipengaruhi oleh kelompok teroris seperti ISIS untuk bergabung bersama mereka.

"Konten radikalisasinya bisa macam-macam, bisa berbasis agama, politik dan lainnya. Yang penting menjawab kebutuhan mereka akan rasa aman semu yang grafolog kemukakan." tutur Yenny.

Pengamat Militer dan Intelijen, Susaningtyas Kertopati juga menilai, bahwa kaum milenial memang rentan menjadi sasaran utama perekrutan teroris, karena masih dalam fase mencari jati diri.

"Milenial kebanyakan masih mencari jati diri dan mengikuti arah pihak yang paling berpengaruh," kata Susaningtyas dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis (1/4).  

Serangan teror Mabes Polri dilakukan oleh seorang wanita berusia 26 tahun.  Begitu pun, serangan bom Makassar juga dilakukan oleh pasangan milenial yang masih berusia 26 tahun.

 

Menurutnya, kedua pelaku adalah korban dari penetrasi ideologi kekerasan global yang masuk ke Indonesia. Melihat hal ini, Pemerintah harus lebih waspada. Apalagi pola rekrutmen saat ini berkembang menjadi lebih terbuka dengan mengunakan ruang publik seperti sekolah, kampus, dan perkumpulan kegiatan-kegiatan keagamaan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement