REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat (Bappilu), Kamhar Lakumani mengatakan, bahwa pihaknya belum membahas sosok kader yang akan diusung dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta mendatang. Termasuk belum memutuskan apapun terkait isu yang menyebut Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ingin menjadi calon gubernur dari partainya.
"Sampai saat ini belum ada pembahasan di Bappilu atau pun arahan dari Bang Andi Arief selaku Kepala Bappilu untuk mempersiapkan pembahasan terkait Pak Moeldoko untuk Pilgub DKI," ujar Kamhar lewat keterangan tertulisnya, Jumat (2/4).
Kewenangan untuk mendukung seseorang di Pilgub DKI, juga harus disetujui oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat, yang diketuai oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun jika melihat dari sisi politik, pihaknya akan melihat sejumlah hal dari Moeldoko.
Beberapa di antaranya seperti rekam jejak politik dan variabel lainnya dari Moeldoko. Namun, Kepala KSP itu juga dipastikan bersaing dengan kader Partai Demokrat lain yang memiliki potensi untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.
"Pak Moeldoko juga harus siap berkompetisi dengan kader Partai Demokrat lainnya yang juga punya potensi sebagai kontestan Pilgub DKI mendatang, untuk memperebutkan tiket dukungan partai," ujar Kamhar.
Di samping itu, ia yakin jika SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan memaafkan Moeldoko. Syaratnya, mantan panglima TNI itu mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
"Dari sisi hubungan kemanusiaan Pak SBY dan Mas Ketum AHY pasti bisa membuka pintu maaf jika Pak Moeldoko meminta maaf dan bersungguh-sungguh menyesali perbuatannya. Ini sekaligus menujukan sisi kedewasaan dan kemanusiaan Mas Ketum," ujar Kamhar.
Diketahui, Bappilu Partai Demokrat menyiapkan sembilan orang kader yang akan digadang-gadang maju pada kontestasi pemilihan gubernur DKI Jakarta selanjutnya. Ada sembilan kader yang disiapkan dan mendapat kesempatan yang sama untuk meyakinkan masyarakat DKI Jakarta.
Tiga kader berpengalaman di legislatif yang digadang-gadang maju Pilgub DKI yakni Santoso, Hinca IP Pandjaitan, dan Didik Mukrianto. Ketiganya merupakan anggota Komisi III DPR.
Selanjutnya, juga ada tiga kader yang berpengalaman di eksekutif yaitu mantan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Wakil Gubernur (wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Elistianto Dardak, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Lalu, tiga kader yang berpengalaman di legislatif dan eksekutif, yaitu Anwar Hafid (mantan bupati, saat ini Anggota Komisi II DPR), Dede Yusuf Macan Effendi (mantan wagub Jawa Barat, saat ini Pimpinan Komisi X DPR), Iti Octavia Jayabaya (mantan anggota DPR, saat ini bupati Lebak).