Tim Densus 88 Polri kini tengah menyelidiki dugaan keterkaitan antara empat terduga teroris yang ditangkap di Bekasi dan Condet dengan pelaku peledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan. Meski demikian Yusri mengatakan penyidik belum menemukan kaitan antara keduanya.
"Ada yang menanyakan adakah keterkaitan dengan bom Makassar di Gereja Katedral? Sampai dengan saat ini masih belum ditemukan ada keterkaitan," kata Yusri.
Dijelaskan Yusri, berdasarkan hasil penyelidikan hingga saat ini kedua kelompok tersebut bergerak secara terpisah. Penyelidikan terhadap dugaan kaitan antara kedua kelompok teroris tersebut akan terus berjalan.
"Informasi sampai dengan saat ini memang masih bergerak kelompok sendiri saja, tapi ini masih didalami terus karena barang bukti yang ditemukan cukup banyak," tambahnya.
Densus 88 Anti Teror Polri pada Senin meringkus empat orang teroris yakni ZA (37), BS (43) dan AJ (46) yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat dan HH (56) yang ditangkap di Condet, Jakara Timur. Keempatnya ditangkap saat kepolisian melakukan operasi antiteror setelah insiden serangan bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Ahad pagi.
Terduga teroris inisial ZA dibekuk di Cikarang, Cibarusa, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, HH ditangkap di Condet, Jakarta Timur. AJ di Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, dan BS di Mangga Dua, Pademangan, Jakarta Utara.
Keempat orang tersebut memiliki perannya masing-masing dan saat ini masih dilakukan pendalaman Densus 88 Antiteror Polri. Salah satunya, HH orang yang memiliki peran penting sebagai penggerak terhadap tiga terduga teroris lainnya. HH diduga sebagai motivator dan fasilitator penggerak dalam kelompok.
Terduga teroris ZA berperan membeli bahan baku dan bahan peledak. Ia juga memberitahukan cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan-cairan kimia kepada terduga teroris lainnya. Kemudian BS berperan mengetahui cara membuat bahan peledak. Sementara AJ berperan mengetahui dan membantu ZA dalam membuat bahan peledak. Bahkan keduanya pernah mengikuti beberapa pertemuan dalam rangka melakukan teror dengan bahan peledak.
HH dicurigai adalah otak di balik rencana pengeboman. Karena dia diketahui merencanakan dan mengatur pembuatan bersama ZA. Kemudian ia juga menghadiri pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan amaliyah. Bahkan, HH membiayai dan mengirim video berisi teknis pembuatan bahan peledak ke tiga rekannya.
Total ada ada 13 terduga teroris diamankan oleh Tim Densus 88 Anti Teror di empat provinsi. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Sulawesi Selatan, Senin, mengatakan 13 terduga teroris itu ditangkap di wilayah Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta, dan Bekasi.
Jenderal bintang empat itu menambahkan, saat ini Polri bersama Tim Densus 88 Anti Teror terus melakukan upaya-upaya penangkapan dan pengamanan baik di wilayah Makassar, Jakarta, Mataram, dan Bekasi. Sigit mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik, karena Kapolisi akan mengusut tuntas peristiwa teror tersebut dan mengejar kelompok-kelompok teroris.
Kemarin, temuan atribut maupun kartu anggota FPI atas nama HH tersebut diperlihatkan saat konferensi pers penangkapan empat tersangka teroris yang dipimpin oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran di Polda Metro Jaya.
Meski demikian, Fadil belum menjelaskan secara perinci perihal dugaan keterlibatan anggota FPI tersebut. "Semua barang bukti di tempat kejadian perkara menjadi temuan awal yang akan didalami tim Detasemen Khusus 88 Polri," kata Fadil. Ia mengatakan, kepolisian akan menyampaikan kepada publik apabila memang ditemukan keterlibatan FPI dalam jaringan teroris tersebut.